Suara Utama – Besok Minggu sampai Senin (7-8 September 2025) akan disuguhkan fenomena langka gerhana full blood moon atau gerhana bulan total yang dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, dimana bulan yang sebelumnya berwarna abu-abu akan berubah menjadi warna merah darah.
Disebut gerhana bulan total karena cahaya matahari yang seharusnya menerangi bulan terhalang dengan bumi. Perubahan ini disebabkan karena cahaya pada bulan harus melewati lapisan atmosfer bumi terlebih dahulu.
Fenomena ini dapat di liat dengan mata telanjang dan tidak mengganggu penglihatan mata manusia. Namun jika ingin melihatnya dengan detail, disarankan menggunakan alat bantu seperti teleskop atau binokular.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kita bisa menyaksikan fenomena pertama pada 7 September itu pada pukul 22.28 Wib dan fenomena kedua itu pada pukul 03.55 Wib atau pada tanggal 9 Septembernya.
Menurut laporan Laboratorium Bumi dan Antariksa FPMIPA UPI, Dr. Judhistra Aria Utama, M.Si menyebutkan bahwa secara perhitungan Astronomis sepanjang tahun 2025 ini ada 4 fenomena gerhana yang akan terjadi, yaitu gerhana bulan total (GBT) pada tanggal 13 Maret, gerhana matahari sebagian (GMS) pada 29 Maret, gerhana bulan total pada tanggal 7 September dan gerhana matahari sebagian pada tanggal 21 September mendatang.
Gerhana bulan total yang terjadi besok merupakan satu-satunya gerhana dan menjadi yang terakhir yang dapat diamati di wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025, sebutnya sebagaimana dikutip dari halaman https://berita.upi.edu
Dan diprediksi, gerhana bulan total (GBT) berikutnya akan terjadi lagi pada 19 September 2043 atau GBT ke-42 yang akan datang.
Sungguh pelajaran yang sangat berharga dalam bidang sains dan teknologi untuk masyarakat dunia pada umumnya untuk terus menggali ilmu pengetahuan tentunya dengan berbagai riset yang akan dilakukan. Semoga.














