
SUARA UTAMA, Timor Tengah Selatan – Air Cinta kembali menggandeng Cahaya Hijrah dalam program berbagi air bersih di pedalaman Timor dalam Project Wakaf Pipanisasi Air Bersih di Pedalaman NTT, tepatnya di Desa Tli’u Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Selama ini Air Cinta bersama Tim Cahaya Hijrah selalu berbagi air berupa pengiriman air bersih ke masjid-masjid yang terdampak kekeringan di pedalaman Timor lewat pikup yang bermuatan jerigen, tandon air maupun berupa truk tangki untuk kebutuhan berwudhu juga kebutuhan warga sekitar masjid yang lokasinya mengalami kesulitan air bersih.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, di beberapa lokasi juga sudah ada bantuan sumur bor untuk mengatasi kesulitan air bersih warga di pedalaman, salah satunya di Desa Mauleum yang sudah diresmikan pada tanggal 26 Agustus 2023 (dua tahun yang lalu) yang dihadiri oleh Tim Air Cinta dari Jakarta (Drajat Djiwandono), pengurus Cahaya Hijrah juga pejabat di tingkat kecamatan termasuk Ketua MUI Kecamatan Amanuban Timur, Bapak Burhan Nogo dan Kapolsek Amanuban Timur, Ipda Sirta Siregar dan sudah digunakan oleh masyarakat setempat yakni di Desa Mauleum, dengan mengangkat thema “Merdeka Dari Kesulitan Air Bersih”.
Kali ini masih di Bulan Kemerdekaan,tepatnya di Rabu, (27/08) Air Cinta dan Cahaya Hijrah kembali mengadakan program berbagi air bersih dengan program pipanisasi ke Desa Tli’u yang dipusatkan di Musholla Al Amin Kampung La’o Desa Tliu Kecamatan Amanuban Timur dengan menyerahkan pipa HDPE, pompa air, tandon air dan semen untuk program tersebut yang diterima oleh pengurus musholla Al Amin La’o, Amirudin Ita.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua donatur yang sudah membantu kami dalam program air bersih ini, semoga bisa memberikan kemudahan bagi kami dalam mendapatkan air bersih, untuk kebutuhan sehari hari maupun untuk berwudhu, karena selama ini kami harus mengambil air di lokasi yang cukup jauh.” ungkap Amirudin Ita, pengurus Musholla Al Amin La’o.
Sementara Kepala Desa Tli’u, Thimotius Natonis menyambut baik program tersebut dimana program ini (pipanisasi) berdampak bagi masyarakat luas, tidak hanya kalangan muslim di Desa Tli’u yakni di Masjid Miftahul Jannah Mnelabesa dan Musholla Al Amin Kampung La’o tetapi masyarakat pada umunya.
Jika sesuai jadwal, seharusnya sudah selesai program ini sejak beberapa bulan yang lalu, namun karena kondisi jempatan Tli’u yang putus akibat musim hujan dan banjir yang cukup besar yang menyebabkan tim yang ke berangkat tidak bisa tembus sampai ke titik lokasi akhirnya baru diselesaikan di bulan Agustus 2025.
Penulis : Muhazir Syukur














