SUARA UTAMA,Merangin, – Bangunan Workshop Kejuruan Multimedia milik Balai Latihan Kerja (BLK) senilai Rp 500 juta yang berdiri di Pondok Pesantren Assalamah, Desa Suko Rejo, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, diduga tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Pantauan lapangan pada Selasa (12/8) mengungkapkan bahwa gedung yang dibangun dengan dana pemerintah itu jarang digunakan sebagaimana tujuan awal. Menurut keterangan pengurus Ponpes Assalamah, Saihu, yang juga menjabat sebagai Kepala Madrasah Aliyah di pesantren tersebut, BLK awalnya direncanakan untuk terbuka bagi masyarakat umum.
“Awalnya dalam perencanaan, BLK dibuka untuk umum. Tapi seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan karena alasan efisiensi anggaran. Pihak dinas terkait kemudian menyerahkan aktivitas kegiatan kepada pihak pesantren, tanpa membebani pemerintah,” jelas Saihu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kondisi tersebut, kegiatan di BLK kini hanya terbatas pada internal pesantren. Padahal, tujuan pendirian fasilitas ini semula adalah untuk memberikan pelatihan keterampilan yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.
Fakta di lapangan memunculkan kritik bahwa investasi pemerintah sebesar Rp 500 juta itu terkesan tidak memberi dampak signifikan bagi publik. Beberapa pihak menilai hal ini merupakan bentuk pemborosan anggaran jika tidak segera ada langkah optimalisasi pemanfaatan gedung tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak dinas terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai rencana tindak lanjut terhadap pemanfaatan Gedung BLK di Ponpes Assalamah.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














