Dari Aroma Pala ke Arah Kebijakan: Fredy Leby Wakili Dapil 2 Nagekeo

- Penulis

Jumat, 1 Agustus 2025 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, NAGEKEO

Nagekeo Fredy Leby kini resmi mengemban tugas sebagai anggota DPRD Kabupaten Nagekeo melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). Namun siapa sangka, di balik sorotan politik itu, tersimpan kisah inspiratif yang dimulai dari aroma pala dan tanah basah di Desa Pajoreja. Ia bukan politisi instan ia adalah anak dari seorang petani dan pejuang pala sejati.

Fredy adalah putra dari Hendrikus Babo, petani tangguh yang telah mengabdikan hidupnya untuk menanam dan memperjuangkan pala di Nagekeo. Tak sekadar bertani, sang ayah juga dikenal sebagai penyebar benih dan pengetahuan. Bibit pala hasil perjuangannya kini telah menyebar hingga ke wilayah Kabupaten Ngada, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam gerakan pertanian rakyat di Flores bagian tengah.
Dari tangan ayah yang penuh lumpur dan doa ibu yang tak pernah putus, Fredy belajar bahwa kehormatan sejati lahir dari kerja keras, bukan dari gelar atau panggung politik. Itulah nilai-nilai yang ia bawa sampai ke gedung parlemen hari ini.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dari Aroma Pala ke Arah Kebijakan: Fredy Leby Wakili Dapil 2 Nagekeo Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Riwayat Pendidikan: Dari Seminari ke Universitas

Fredy memulai pendidikannya di:

1. 1988–1993: SDI Kotakeo

2. 1993–1994: SDN Obooja
3. 1994–2000: Seminari Mataloko tempat di mana ia ditempa secara mental dan spiritual
4. 2000–2002: Novisiat St. Yosep Nenuk, Atambua
5. 2002–2007: Kuliah Filsafat dan Teologi di STFK Ledalero
6. 2007–2009: Orientasi pastoral di SMA St. Fransiskus Ruteng dan Paroki Nggongi, Sumba Timur
7. 2010–2015: Guru di SMAN Mauponggo
8. 2016–2019: Guru di SMP/SMA Lia Stephanie, Jakarta Barat
9. 2016–2018: Menyelesaikan studi Magister Manajemen di Universitas Esa Unggul, Jakarta
10. 2019–2022: Guru di SMAK Wolosambi
11. 2021–2023: Dosen di Politeknik Pertanian (Politani) Boawae

BACA JUGA :  Menyusuri Sungai Menuju SDN 2 Bumi Dipasana Abadi Berkategori 3T

Di semua tempat ia belajar dan bekerja, Fredy membawa semangat kerakyatan. Ia tak hanya mengajar di kelas, tapi juga menjadi penggerak di masyarakat memberikan motivasi
menghidupkan diskusi publik, dan membuka ruang berpikir kritis bagi anak-anak muda.

Suara dari Rakyat, untuk Rakyat

Saat dihubungi via WhatsApp oleh Media Suara Utama usai pelantikannya, Fredy menyampaikan rasa haru dan tanggung jawab besar yang kini ia emban.

“Saya berasal dari ladang, dari keluarga sederhana yang hidup dari pala. Apa yang saya capai hari ini adalah buah dari kerja keras dan doa banyak orang. Terutama ayah saya, Hendrikus Babo, sang pejuang pala yang benihnya kini hidup di tanah-tanah orang lain. Saya hanya meneruskan perjuangan itu dari kebun ke ruang dewan,” katanya.

Fredy menegaskan bahwa kursi dewan bukan soal kedudukan, melainkan alat perjuangan. Ia akan memfokuskan diri pada isu pertanian rakyat, pendidikan di daerah terpencil, serta pemberdayaan ekonomi desa. Ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut mengawal dan memberi masukan atas setiap kebijakan yang dilahirkan di DPRD.

foto Fredy leby Dari Aroma Pala ke Arah Kebijakan: Fredy Leby Wakili Dapil 2 Nagekeo Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Simbol Harapan Baru dari Pajoreja

Pelantikan Fredy disambut hangat masyarakat Pajoreja dan sekitarnya. Banyak yang menilai, sosok Fredy adalah jawaban dari kegelisahan publik akan politik yang makin jauh dari rakyat. Ia hadir bukan dengan janji kosong, tapi dengan rekam jejak nyata sebagai guru, pendidik, aktivis sosial, dan anak petani yang tahu persis arti perjuangan dari bawah.

Di tengah dunia politik yang kerap kering nilai, kehadiran Fredy membawa angin segar: bahwa politik bisa dijalankan dengan hati, dengan nurani, dan dengan keberpihakan kepada mereka yang paling kecil suaranya.

Penulis: Severinus je

Editor: Andre Hariyanto

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Berita ini 181 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Berita Terbaru