SUARA UTAMA, KENDAL – Beladiri Pencak Silat merupakan warisan leluhur dan budaya beladiri tradisional asli tanah nusantara. Pencak Silat tercatat dalam UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural World Heritage). Demikian pernyataan Amar Syaifullah kepada redaksi Suara Utama ID, Jum’at (07/10/2022).
“Dahulu Pencak silat digunakan sebagai salah satu alat perlawanan bangsa Indonesia pada era kolonialisme. Namun, seiring berjalannya waktu, terlebih setelah berakhirnya masa penjajahan,” Ucap Amar Syaifullah selaku Guru Besar dan Ketua Umum PSTC HARIMAU WISANGGENI.
BACA JUGA : Penulis Senior Fath Gembleng Jurnalis Suara Utama untuk Produktif Menulis dan Profesional Media
Pencak silat, lanjut Amar, melebarkan sayapnya menjadi salah satu ajang olah raga fisik yang keberadaannya diakui oleh dunia bahkan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam skala Nasional hingga Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ratusan bahkan ribuan organisasi Pencak Silat tersebar di seantero nusantara, bersama berdiri membangun kesan yang mendalam dari sebuah istilah “Berbeda Namun Tetap Satu Jua”. Satu visi yaitu mengembangkan budaya asli bangsa Indonesia. Visi serupa yang juga dimiliki oleh Organisasi Pencak Silat Training Center “HARIMAU WISANGGENI”.
Mengenal PSTC
Pencak Silat Training Center (PSTC) HARIMAU WISANGGENI merupakan organisasi yang telah berdiri sejak bulan Agustus tahun 2014. Berdiri sebagai komunitas para pemuda yang memiliki kecintaan yang sama terhadap seni beladiri Pencak Silat terlebih dalam ranah prestasi. PSTC HARIMAU WISANGGENI baru diakui secara hukum nasional dibawah Kementrian Hukum dan HAM (KEMENKUMHAM-RI) semenjak bermitra dengan salah satu Lembaga Pelatihan Berskala Nasional pada tahun 2022.
BACA JUGA : Pencak Silat Training Center Besutan Eks Atlet Kejuaraan Internasional
Dengan mengusung 3 Icon utama pada logonya, yaitu Keris, Harimau, dan tokoh pewayangan bernama Wisanggeni. Dimana masing-masing iconnya melambangkan kebudayaan, sisi Idealisme, dan semangat tinggi dalam meraih prestasi, seolah menunjukkan bahwa kemunculan Pencak Silat Training Center (PSTC) HARIMAU WISANGGENI benar-benar akan menjadi oase ditengah gencarnya asumsi masyarakat bahwa Pencak Silat hanya sebagai alat kekerasan dan perkelahian semata.
“Ketika berbicara kaitan Pencak Silat, kacamata orang awam kebanyakan memandang Pencak Silat dari sisi dogmatis semata. Kekerasan, kekasaran, perkelahian, upaya saling menyakiti, dan lain sebagainya. Spekulasi yang pada akhirnya mengakar dan menimbulkan beragam asumsi negatif atas budaya lokal yang seharusnya menjadi kebanggaan. Maka dari itu, saya berharap PSTC HARIMAU WISANGGENI bisa menjadi wajah baru dalam dunia Persilatan di Indonesia.” Terangnya.
Berbeda dengan beberapa pendahulunya, masih kata Amar Syaifullah Alumni Lembaga pelatihan “AR Learning Center“, PSTC HARIMAU WISANGGENI bukan hanya aktif dalam mengenalkan dan mengembangkan Pencak Silat sebagai budaya beladiri asli Indonesia, namun juga digadang-gadang mampu menjadi tempat lahirnya atlet-atlet Pencak Silat masa depan yang berprestasi dalam kancah Lokal, Nasional, bahkan Internasional.
“Fokus PSTC HARIMAU WISANGGENI sejak awal memang bukan sebagai Padepokan Pencak Silat, namun sebagai organisasi yang menaungi atlet-atlet Silat yang siap berlaga dalam berbagai kancah terbuka yang ditawarkan. Baik kejuraan laga tanding maupun kejuaraan laga seni, keduanya sebenarnya sama-sama menawarkan kesempatan bagi anak bangsa untuk berprestasi dalam dunia persilatan tanpa keharusan bergabung pada satu padepokan tertentu. Itulah yang coba kami wujudkan”, Jelas kembali Ketua Umum PSTC HARIMAU WISANGGENI yang juga merupakan mantan atlet Bali Internasional Pencak Silat Championship tersebut.
Banyaknya event kejuaraan Lokal, Nasional, bahkan Internasional kancah terbuka yang banyak ditawarkan hampir setiap bulannya diberbagai daerah, ternyata dipandang oleh Amar Syaifullah bukan hanya sebagai peluang anak bangsa berprestasi dalam dunia persilatan. Namun lebih dari itu, event-event tersebut seharusnya menjadi kesempatan bagi anak bangsa untuk lebih mengenal Pencak Silat sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia dan harga diri dimata dunia.
Badan Hukum
Terkait legalitas PSTC HARIMAU WISANGGENI, Amar Syaifullah mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini telah menjalin kemitraan dengan PT. INDONESIAN FINGERPRINTS INSTITUTE dan ber-SK Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM-RI) Tahun 2022.
Hal ini dibenarkan oleh Violeta Ayudea Pratiwi selaku Chief Technical Officer (CTO) PT. INDONESIAN FINGERPRINTS INSTITUTE. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya memang benar telah menjalin kerjasama dengan PSTC HARIMAU WISANGGENI.
BACA JUGA : Perencanaan dan Pengembangan Bisnis pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh Universitas Terbuka
“Ya Benar, kami menerima surat permohonan bermitra dari PSTC HARIMAU WISANGGENI pada bulan September 2022 lalu. Setelah dirundingkan secara internal, pihak kami menyetujui permohonan tersebut karena ditemukan beberapa kesamaan visi dan misi antara pihak kami dan pihak Harimau Wisanggeni, namun tentu dengan beberapa catatan yang setidaknya telah tertuang dalam lembar MoU Kemitraan,” Ujar Violeta.
Selain itu, pihaknya juga mengkonfirmasi bahwa Kemitraan yang terjalin antara PT.INDONESIAN FINGERPRINTS INSTITUTE dan PSTC HARIMAU WISANGGENI menjadikan kedua organisasi ini berdiri kokoh dengan dasar legalitas hukum yang sama.
Dari mulai berbagi akta KEMENKUMHAM-RI, legalitas Perizinan Berusaha Berbasis Resiko, Hingga Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Harapan kedepan, dengan kemitraan yang telah terjalin atas kesamaan visi maupun misi antara pihak kami dan PT. INDONESIAN FINGERPRINTS INSTITUTE, akan semakin menguatkan eksistensi PSTC HARIMAU WISANGGENI dalam dunia persilatan prestasi. Serta mengokohkan langkah PSTC HARIMAU WISANGGENI untuk terus berkhidmah menjadi wadah anak bangsa dalam meraih prestasi yang gemilang.” Tutup Amar Syaifullah ketika ditanya harapan kedepan untuk PSTC HARIMAU WISANGGENI.