SUARA UTAMA, Bogor – Ayam adalah mahluk ciptaan Tuhan. Ayam termasuk dalam golongan jenis unggas.
Mereka merupakan keturunan langsung dari dinosaurus kecil yang berevolusi menjadi burung-burung modern.
Terdapat banyak sekali populasi ayam di dunia, di perkirakan mencapai 19 milyar populasi ayam di dunia menurut sumber FAO perserikatan bangsa bangsa pada tahun 2002. Lebih dari 1.600 ras ayam yang berbeda di bumi dunia. Mereka merupakan hasil seleksi alam, perkawinan silang, dan pengembangbiakan dalam kawanan selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ayam juga beragam bentuk, jenis, dan warna bulu nya. Dari semua jenis ayam ada yang dapat berkokok “kukuruyuk” menandakan bahwa suara itu berasal dari pejantan.
Disini penulis membahas makna apa di balik suara kokok ayam tersebut. Kokok ayam jago memiliki suara yang khas, merdu, seperti yang sering sekali kita dengar, akan tetapi bila kita perhatikan dari semua kokok ayam jago tidak lah sama. Itu lah kesempurnan Sang Khaliq Allah SWT dalam menciptakan mahluk mahluk nya, Subhanallah.
Baik pembaca ada beberapa pertanda jika ayam jago berkokok :
1. Ayam berkokok adalah sebagai alarm dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada kalanya ia berkokok pada waktu subuh menandakan untuk kita kaum muslimin melaksanakan sholat subuh. Pada waktu ayam berkokok pagi hari mengajak kita untuk lebih cepat beraktivitas, tidak membuang waktu bekerja ataupun kegiatan lain nya seperti pepatah mengatakan “rejeki di patok ayam”, maksudnya saat kita bangun siang maka akan kehilangan rejeki. Lalu ayam yang berkokok siang dan sore hari menandakan agar kita ingat waktu, jangan sampai melalaikan kewajiban ibadah baik itu sholat dzuhur, ashar, kewajiban lainya. Begitu pula jika Ayam berkokok saat malam hari adalah pertanda waspada, ancaman terhadap lingkungan di sekitar.
2. Ayam berkokok menunjuk kan teritori nya di wilayah ayam tersebut berada.
3. Ayam berkokok menandakan sebagai pemikat betina. Kadang ia berkokok berulang- kali untuk memanggil sang betina, apalagi pada masa ayam tersebut mengalami birahi.
Baiklah pembaca, itulah uraian dan makna dari penulis.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Hengki Revandi
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama
