KWT Maju Beusare Dibekali Pembuatan POC

- Penulis

Rabu, 25 Desember 2024 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suara Utama-Aceh Utara, Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Beusare dan sejumlah ibu-ibu anggota kelompok dilatih pembekalan pembuatan pupuk organik cair di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara pada Selasa tanggal 24 Desember 2024.

Kegiatan pelatihan ini dilakukan oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Dewantara dan PT Pupuk Iskandar Muda menggunakan bahan limbah rumah tangga seperti air cucian beras, air kelapa, gula aren, buah pepaya dan beberapa bahan pendukung lainnya.

Menurut pak Murhadi POC ini berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan untuk menjaga pertumbuhan tanaman.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 KWT Maju Beusare Dibekali Pembuatan POC Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk pembuatan produk POC sebanyak 10 liter membutuhkan dua buah pepaya yang sudah matang, satu buah gula aren batu, 3 liter air kelapa, 4 liter air cuci beras, sekitar 50 ml EM4 atau sebanyak 6 tutup botol EM4.

Untuk cara pengolahannya, ambil buah pepaya (daging) diremes sampai hancur pada salah satu wadah kemudian diaduk secara merata dengan air gula aren. Setelah teraduk secara homogen tambahkan air kelapa sebanyak 3 liter secara berlahan-lahan sambil diaduk. Setelah itu tambahkan air cucian beras sebanyak 4 liter dan diaduk secara merata. Setelah bahan tersebut tercampur secara homogen, tambahkan sekitar 30 ml EM4 atau sebanyak 6 tutup botolnya dan juga diaduk hingga merata dan ditutup rapat dengan plastik.

Selama proses fermentasi produk POC ini, saran Pak Mur agar setiap dua hari sekali agar produk tersebut diaduk secara merata sehingga proses fermentasi dapat berlangsung maksimal hingga sampai 14 hari kemudian. Setelah 14 hari proses fermentasi ini dilakukan, produk POC ini siap digunakan sebagai pupuk cair pada tanaman horti yang sudah ditanam.

BACA JUGA :  Mabes TNI Pererat Silaturahmi dengan Sesepuh Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko

Untuk penggunaannya agar lebih efektif, ambilkan produk POC sebanyak 2 gelas atau sebanyak 880 ml dicampur dengan air sebanyak 16 liter diaduk secara merata dan siap disemprotkan pada semua jenis tanaman hortikultura.

KWT
Lebih lanjut Pak Mur menyampaikan, pengaplikasiannya dapat digunakan pada pagi hari atau sore harinya setiap dua hari sekali. Produk POC ini merupakan produk ramah lingkungan dan low budget dan aman dikulit dan dapat digunakan untuk skala rumah tangga.

Ketua kelompok KWT Maju Beusare, Salma Nidar yang didampingi oleh sejumlah ibu-ibu anggota kelompok lainnya menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Karena menurutnya para ibu-ibu anggota kelompok selama ini belum tahu seperti apa proses pembuatan produk pupuk organik cair tersebut.

Harapan Salma Nidar agar ibu-ibu terus mengembangkan pengolahan produk tersebut secara mandiri di rumah sehingga bisa juga digunakan di rumah masing-masing. Pada kesempatan pertemuan pelatihan tersebut Salma Nidar juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Dewantara dan PT PIM atas segala kontribusi dan atas segala supportnya untuk berkembangnya KWT Maju Beusare yang ada di Desa Paloh gadeng, harapnya.

Baca : https://www.rri.co.id/index.php/banda-aceh/daerah/461933/kwt-didorong-manfaatkan-lahan-pertanian-yang-produktif

Berita Terkait

UMKM Sumatera Didorong Bangkit Lewat Skema Insentif Fiskal Pascabencana
Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua
IPMAMI & YLBHI Laporkan Dugaan Pelanggaran HAM di Jila Mimika ke Komnas HAM
Dampak Stop Izin Perumahan oleh Gubernur Dedi Mulyadi: Siapa Diuntungkan, Siapa Dikorbankan?
Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada SMP dan SMA
Proyek Sekolah Rasa “Silang Dinas”, Papan Informasi di SDN 091 Rantau Panjang Bikin Publik Geleng Kepala
Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur
Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika
Berita ini 203 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:28 WIB

UMKM Sumatera Didorong Bangkit Lewat Skema Insentif Fiskal Pascabencana

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:26 WIB

Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:21 WIB

IPMAMI & YLBHI Laporkan Dugaan Pelanggaran HAM di Jila Mimika ke Komnas HAM

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:47 WIB

Dampak Stop Izin Perumahan oleh Gubernur Dedi Mulyadi: Siapa Diuntungkan, Siapa Dikorbankan?

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:44 WIB

Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada SMP dan SMA

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:58 WIB

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:45 WIB

Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara

Berita Terbaru

Ilustrasi seorang lelaki tua duduk termenung dengan tatapan berat, menggambarkan pergulatan batin para pensiunan yang menghadapi penurunan pendapatan di masa senja. Janggut putih dan gurat usia pada wajahnya melambangkan perjalanan panjang pengabdian hidup yang kini diuji oleh kebijakan fiskal negara.

Berita Utama

Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua

Kamis, 18 Des 2025 - 13:26 WIB