SUARA UTAMA, Merangin – Dalam rangka meningkatkan pemahaman keagamaan para warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bangko menggelar kegiatan Pesantren Kilat selama dua minggu di bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M. Kegiatan yang bertemakan “Dengan Memahami Fiqih Menuju Pribadi Muslim yang Berkualitas” ini dilaksanakan di Masjid At-Taubah, Lapas Kelas IIB Bangko, Senin (10/3/2025).
Acara pembukaan berlangsung khidmat dan dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas IIB Bangko, Heri, Amd.IP., S.H., M.H. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Merangin, Bapak Muhammad Su’ud, S.Ag., serta para peserta yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Pesantren Kilat ini diikuti oleh 54 peserta yang merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Bangko. Setiap harinya, dua orang penyuluh agama hadir untuk memberikan materi seputar fiqih, ibadah, dan akhlak Islami. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman dasar hukum Islam, tata cara ibadah yang benar, serta bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Lapas Kelas IIB Bangko, Heri, Amd.IP., S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama para warga binaan, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik selama menjalani masa pembinaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi warga binaan untuk memperdalam ilmu agama, khususnya dalam bidang fiqih, sehingga nantinya mereka bisa menjadi pribadi Muslim yang lebih berkualitas dan dapat mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik,” ujar Heri.
Sementara itu, Ketua IPARI Kabupaten Merangin, Muhammad Su’ud, S.Ag., mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIB Bangko dalam membina para warga binaan melalui kegiatan keagamaan. Menurutnya, pemahaman fiqih yang baik akan membantu individu dalam menjalani kehidupan dengan lebih baik, baik saat di dalam lapas maupun ketika kembali ke masyarakat nanti.
Kegiatan Pesantren Kilat ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Salah satu peserta mengungkapkan rasa syukurnya karena melalui program ini ia dapat lebih memahami tata cara ibadah yang benar dan mendapatkan bimbingan langsung dari para penyuluh agama.
Dengan terselenggaranya Pesantren Kilat ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pribadi yang lebih baik serta taat dalam menjalankan ajaran Islam. Program pembinaan keagamaan seperti ini akan terus dilakukan sebagai upaya membentuk warga binaan yang lebih religius dan siap kembali ke masyarakat dengan akhlak yang lebih baik.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama