Penutupan Sementara TNBTS Selama Nyepi Idul Fitri Tuai Penolakan Dari Pelaku Wisata

- Penulis

Sabtu, 15 Maret 2025 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IMG 20250315 WA0000 Penutupan Sementara TNBTS Selama Nyepi Idul Fitri Tuai Penolakan Dari Pelaku Wisata Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SUARA UTAMA Probolinggo- Dirilis dari laman resmi Pengumuman Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada tanggal 24 Februari 2025, diinformasikan bahwa kunjungan wisata di kawasan TNBTS akan ditutup total selama lima hari, yakni mulai 28 Maret hingga 1 April 2025.

Penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan wisata akan kembali dibuka pada 2 April 2025.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Penutupan Sementara TNBTS Selama Nyepi Idul Fitri Tuai Penolakan Dari Pelaku Wisata Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, kebijakan tersebut menuai respons negatif dari berbagai elemen masyarakat, khususnya para pelaku usaha wisata di kawasan Bromo. Mereka menilai keputusan tersebut kurang berpihak kepada masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya dari sektor pariwisata.

Menurut para pelaku jasa wisata, momen libur Idul Fitri merupakan masa puncak kunjungan wisatawan, yang sangat dinantikan setiap tahunnya. Penutupan pada periode tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan mereka.

BACA JUGA :  HR Academy akan gelar kembali Pelatihan HR bersama Coach Sri Wulandari di Yogyakarta

Ketua Paguyuban Jeep Jaya Giri Bromo, Rudi Hartono, dalam keterangannya pada 14 Maret 2025 menyampaikan keberatannya atas kebijakan tersebut. “TNBTS seharusnya mempertimbangkan kembali keputusan penutupan ini. Keputusan sepihak ini berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat, khususnya pelaku jasa wisata Bromo,” ujarnya. 15/03/2025.

Para pelaku wisata berharap pihak TNBTS dapat meninjau kembali keputusan tersebut dengan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan, serta mencari solusi yang lebih bijak agar penghormatan terhadap hari besar tetap berjalan tanpa mengorbankan mata pencaharian masyarakat.

Penulis : Ali Misno

Berita Terkait

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Berita Terbaru