Menyusuri Sungai Menuju SDN 2 Bumi Dipasana Abadi Berkategori 3T

- Penulis

Selasa, 25 Februari 2025 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SDN 2 Bumi Dipasana Abadi Berkategori 3T ll.Nafian Faiz (Suarautama.id)

SDN 2 Bumi Dipasana Abadi Berkategori 3T ll.Nafian Faiz (Suarautama.id)

SUARA UTAMA, Tulang Bawang-
Pagi Selasa (25/2), langit Rawajitu Timur diselimuti mendung, hujan gerimis menyertai langkah rombongan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang yang bersiap mengunjungi SDN 2 Bumi Dipasena Abadi, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung.

Sekolah ini terletak di wilayah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal), tempat di mana pendidikan menjadi satu-satunya lentera harapan bagi anak-anak pesisir.

Saya turut serta dalam perjalanan ini, bergabung dengan 20 orang lainnya, dipimpin oleh Tri Sumarto, Kabid Pembinaan SD, didampingi Ibrahim (Kasi Sarpras), Wiwik Nuhayati (Kasi Kurikulum), Saunah dan Alfi (staf), serta para kepala SD se-Rawajitu Timur dan pengawas sekolah. Tepat pukul 08.30, tiga mobil kami berhenti di jembatan utama Kampung Bumi Dipasena Abadi.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Menyusuri Sungai Menuju SDN 2 Bumi Dipasana Abadi Berkategori 3T Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perjalanan harus dilanjutkan lewat jalur air dengan dua klotok kayu, menyusuri sungai Muara Mesuji selama 1,5 jam.

Sepanjang perjalanan, hamparan hutan nipah membingkai aliran sungai. Klotok melintasi dusun Minak Jebi, Kuala Dalam Tulang Bawang, hingga Kuala Indah OKI. Kami masuk ke sungai alam yang berkelok-kelok, sesekali harus merunduk menyibak dahan nipah yang merintangi jalur.

Setiap kelokan seakan mengingatkan kami akan beratnya perjuangan guru dan anak-anak yang mengarungi sungai demi mengejar ilmu.

Setibanya di dermaga kayu di depan sekolah, kami disambut siswa-siswi yang menyanyikan lagu selamat datang dengan penuh semangat.

Air mata kami tak terbendung melihat wajah-wajah ceria mereka yang belajar di bangunan kayu setengah panggung, beratap baja ringan yang mulai berkarat. Sekolah ini berdiri teguh, menjadi satu-satunya harapan bagi 89 siswa yang diasuh oleh delapan guru, hanya satu di antaranya berstatus PNS — sang kepala sekolah.

BACA JUGA :  Ngaji Bareng MWCNU Tungkal Ulu Lailatul Ijtima’ dan Mauilid Nabi SAW Hadirkan Gus. M Nur Ibnul Barik

Rosnawati (52), guru yang mengabdi sejak 2004, bercerita tentang perjuangannya mengajar di dusun itu sejak belasan tahun silam.

“Senang melihat anak-anak bisa sekolah, ingin mereka maju seperti anak-anak di daratan,” ucapnya dengan senyum haru.

Aidil (12), siswa kelas 4, bercita-cita menjadi pengusaha. “Sekolah di sini sudah dua tahun, mau selesaikan sekolah. Sebelumnya pernah putus sekolah karena ikut orang tua pindah-pindah,” ujarnya mantap.

Sementara itu kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Abadi, Aidin Bakhtiar, menceritakan perjuangannya tak ringan, setiap hari ia harus mendayung sampan dari rumahnya. Ketika air surut, sampan harus ditarik di darat, harus memangkas dedaun nipah agar jalur lebih mudah dilalui.

“Saya tak perlu lagi bercerita bagaimana minimnya fasilitas dan keadaan kami, dan tak perlu juga mengasihi saya. Tapi bagaimana perhatian pemerintah terhadap guru-guru dan siswa kami saat ini,” ujar Aidin Bakhtiar.

Kunjungan ini menjadi momen refleksi bagi tim Dinas Pendidikan dan pemerintah Kabupaten Tulang Bawang.

Di tengah segala keterbatasan, semangat guru dan siswa membuktikan bahwa pendidikan adalah cahaya yang mampu menerangi sudut-sudut terpencil negeri ini.

Pada akhirnya, lagu selamat datang dengan lirik “Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama” yang dinyanyikan siswa-siswi SDN 2 Bumi Dipasena Abadi terasa lebih dari sekadar lirik — ia adalah suara harapan yang menggema hingga ke palung hati kami.

Semoga perjalanan ini menjadi awal perubahan nyata bagi mereka yang terus berjuang di tepian negeri, memeluk mimpi-mimpi besar meski beralaskan keterbatasan. Karena pendidikan, adalah hak setiap anak bangsa.

Penulis : Nafian faiz

Berita Terkait

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Berita ini 299 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB