Oleh : Mas Andre Hariyanto, Penulis adalah seorang pedagang Angkringan Warkop Prabumoker dan Jurnalis di Media Nasional Suara Utama
SUARA UTAMA – Menolong atau Membantu orang lain adalah tindakan mulia yang seringkali dilakukan dengan niat yang beragam. Namun, bagi seorang Muslim, setiap amal baik yang dilakukan seharusnya tidak hanya sekadar untuk memperoleh pujian atau balasan dari sesama manusia. Dalam Islam, membantu orang lain haruslah didorong oleh niat yang tulus, yaitu karena Allah semata. Dengan niat seperti ini, setiap kebaikan yang dilakukan akan menjadi ibadah, yang dapat mendekatkan kita kepada-Nya.
Niat yang Murni: Membantu Karena Allah
ADVERTISEMENT
![Menolong Karena Allah: Keikhlasan yang Menghantarkan pada Keberkahan 3 IMG 20240411 WA00381 Menolong Karena Allah: Keikhlasan yang Menghantarkan pada Keberkahan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama](https://suarautama.id/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240411-WA00381.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seringkali, kita terjebak dalam perasaan ingin dihargai atau mendapatkan pengakuan atas bantuan yang kita berikan. Padahal, pujian manusia sifatnya sementara, dan tidak dapat membawa manfaat yang abadi. Jika niat kita hanya untuk mencari pujian atau balasan, maka pahala yang seharusnya kita dapatkan dari Allah bisa jadi hilang begitu saja. Sebaliknya, jika kita membantu karena Allah, kita melepaskan diri dari segala bentuk harapan terhadap pujian dunia, dan fokus pada tujuan akhir kita, yaitu keridhaan Allah.
Bantuan yang diberikan dengan niat karena Allah akan melahirkan ketulusan hati, tanpa ada rasa keberatan atau rasa ingin dihargai. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an, “Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rizki.” (QS. Saba: 39). Ketika kita membantu orang lain dengan niat untuk mencari ridha-Nya, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
Membantu dengan Ketulusan Hati
Membantu atau Menolong karena Allah berarti kita melakukan segala sesuatu dengan penuh kesadaran bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Ini bukan hanya soal apa yang kita bantu, tetapi juga bagaimana kita membantu dan dengan niat apa. Sebelum memberikan bantuan, kita seharusnya memeriksa hati kita, apakah kita melakukannya semata-mata untuk Allah ataukah ada motif lain yang tersembunyi.
Bantuan yang dilakukan karena Allah tidak hanya terbatas pada materi atau harta, tetapi juga bisa berupa perhatian, waktu, atau doa. Semua bentuk bantuan ini memiliki nilai yang sama di sisi Allah, asalkan dilakukan dengan niat yang benar. Dalam Islam, niat merupakan kunci utama dari setiap amal. Tanpa niat yang ikhlas karena Allah, suatu perbuatan bisa jadi tidak bernilai ibadah.
Pahala yang Abadi
Dengan membantu dan menolong karena Allah, kita tidak hanya berbuat baik kepada sesama, tetapi juga menyucikan hati dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita menjadi lebih ikhlas dan tidak tergantung pada pengakuan manusia. Ketika Allah yang menjadi tujuan utama, maka kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan nilai yang lebih besar dan membawa kita lebih dekat pada keberkahan hidup yang sejati.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga niat dalam setiap tindakan, terutama ketika kita membantu orang lain. Niat yang tulus hanya karena Allah akan memastikan bahwa setiap bantuan yang kita berikan akan mendatangkan pahala yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Penutup
Membantu karena Allah adalah bentuk kebaikan yang tulus dan ikhlas. Dengan niat tersebut, setiap amal yang kita lakukan akan menjadi ibadah yang mendekatkan kita kepada-Nya. Kita harus selalu memeriksa niat kita, agar bantuan yang kita berikan tidak terjebak dalam harapan akan pujian atau balasan duniawi. Sebagai gantinya, mari kita fokus untuk mendapatkan ridha Allah, karena hanya dengan-Nya segala bentuk kebaikan akan kembali kepada kita dalam bentuk keberkahan yang abadi.
Editor : Aisyah Putri Widodo
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama