Banjir Kembali Terjadi di Desa Lukulamo Wilayah Lingkar Tambang PT IWIP, Diduga Akibat Deforestasi

- Penulis

Jumat, 14 Juni 2024 - 19:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Suara Utama, Halteng – Desa Lukulamo,  Halmahera Tengah, Maluku Utara yang merupakan wilayah lingkar tambang PT Indonesia Weda Industrial Park (PT IWIP) kembali terendam banjir.

Sebelumnya, Desa Lukulamo ini disebutkan sudah berungkali alami banjir apabila diguyur hujan besar.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Banjir Kembali Terjadi di Desa Lukulamo Wilayah Lingkar Tambang PT IWIP, Diduga Akibat Deforestasi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melalui video yang dibagikan di akun Facebook @Achul Alfatannur, terlihat puluhan karyawan tambang berjalan di atas air yang tingginya hingga dada orang dewasa.

Beberapa diantara karyawan tambang sibuk mengamankan barang-barang mereka dari dalam kosan terendam banjir.

Banjir yang terjadi di desa Lukulamo wilayah lingkar tambang itu terjadi pada Kamis 13 Juni 2024.

Melalui informasi, dan pantauan lapangan di Kabupaten Halmahera Tengah hingga hari ini masih diguyur hujan.

Dugaan penyebab banjir

Penyebab adanya banjir di Desa Lukulamo wilayah lingkar tambang PT IWIP tersebut diduga karena adanya deforestasi dari aktivitas penambangan nikel di Halmahera.

Forest Watch Indonesia melalui Juru Kampanye Hutan, Agung Ady menyebutkan deforestasi tak terhindarkan karena aktivitas penambangan nikel.

“Deforestasi tak terhindarkan dari aktivitas penambangan nikel di Halmahera. Hasil penelitian FWI menunjukkan bahwa ada sekitar 180.587 hektare lahan konsesi yang masuk kawasan hutan lindung dan hutan produksi. ”Kebanyakan atau hampir 90 persen masuk hutan lindung dan hutan produksi. Pasti akan timbul deforestasi baru,” bebernya.

BACA JUGA :  Polres Aceh Tenggara Telah Berhasil Meringkus Pelaku Pembunuhan Sadis di Aceh Tenggara

Sementara deforestasi yang terjadi di sekitar Sungai Sagea diperkirakan mencapai 392 hektar, Sungai Gemaf alami sekitar 461 hektar, Sungai Waleh seluas 636 hektar, dan Sungai Kobe sebanyak 4.291 hektar. ”Tiga tahun terakhir analisis 2021 hingga September 2023 terjadi 5700 hektar deforestasi di DAS. Kobe lebih dulu dieksploitasi. Makanya deforestasinya lebih besar,” ungkapnya.

Pengrusakan hutan itu mengakibatkan daerah aliran sungai (DAS) yang menderas ke Teluk Weda rusak.

Potret kerugian dan dampak kerusakan ekologi yang disampaikan Agung hanya segelintir kisah gelap yang muncul di Halmahera Tengah. Pembabatan hutan di sana membikin wilayah yang berada di lingkar tambang rentan dilanda banjir bandang.

”Kalau wilayah hutan dan lahan deforestasi akan mempermudah laju air kian deras. Kan kalau ada hutan air akan ketahan dan terserap pohon,” ujar Agung.

Buktinya pada 13 September 2023 tahun lalu, Desa Lelilef, Gemaf, hingga Sagea yang masuk dalam wilayah lingkar tambang PT IWIP tersapu banjir bandang.*

Penulis : Firmansyah Usman

Editor : Firmansyah Usman

Sumber Berita : Forest Watch Indonesia, Facebook

Berita Terkait

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir
Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Berita ini 348 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Senin, 15 Desember 2025 - 10:27 WIB

PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Berita Terbaru