Suara Pati untuk Indonesia: Pesan Tegas Pimpinan Media Suara Utama

- Penulis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 22:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mas Andre Hariyanto, Pimpinan Media Nasional Suara Utama, bersama KH. Dr. Amir Faishol Fath, M.A., Doktor Tafsir IIUI sekaligus Juri Hafiz di RCTI. (Foto: Dokumentasi Wawancara & Taklim Jurnalistik/Suara Utama)

Mas Andre Hariyanto, Pimpinan Media Nasional Suara Utama, bersama KH. Dr. Amir Faishol Fath, M.A., Doktor Tafsir IIUI sekaligus Juri Hafiz di RCTI. (Foto: Dokumentasi Wawancara & Taklim Jurnalistik/Suara Utama)

SUARA UTAMA, Pati – Rabu (13/08/2025), Suasana Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanas ketika ribuan warga turun ke jalan dalam aksi demonstrasi besar yang menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya. Aksi yang awalnya berlangsung damai ini berubah menjadi sorotan nasional, bukan hanya karena jumlah massa yang membeludak, tetapi juga karena simbol protes yang dibawa: keranda mayat.

Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)
Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

Simbol tersebut, menurut massa, adalah “pemakaman” moral kepemimpinan yang dinilai gagal berpihak pada rakyat. Keranda yang diusung keliling alun-alun menjadi gambaran kemarahan yang sudah mengendap lama di hati masyarakat.

Tuntutan Lebih dari Sekadar Pajak

Awal mula protes dipicu oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%. Meski kebijakan itu telah dibatalkan pada 8 Agustus, warga menilai kerusakan kepercayaan publik tidak bisa diperbaiki hanya dengan pembatalan kebijakan.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Suara Pati untuk Indonesia: Pesan Tegas Pimpinan Media Suara Utama Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator aksi, Husen, menegaskan, “Ini bukan hanya soal pajak. Ini tentang pemimpin yang arogan, yang tidak mau mendengar suara rakyat.”

Selain PBB, kebijakan regrouping sekolah yang mem-PHK tenaga honorer tanpa pesangon ikut memperbesar kemarahan publik.

Ricuh di Tengah Orasi

Sekitar pukul 10.00 WIB, Bupati Sudewo muncul di tengah massa dengan menaiki mobil taktis polisi, menyampaikan permohonan maaf. Namun, sebagian besar massa tidak puas.

BACA JUGA :  Desa Koto Baru Memanas: Dana Adat Dipotong, Proyek Desa Tertutup, Bronjong Baru Dibangun Sudah Ambruk

Lemparan botol, tomat busuk, dan dorongan pagar pendopo memaksa aparat melepaskan gas air mata dan menyemprotkan water cannon. Kericuhan memuncak ketika sebuah mobil polisi dibakar.

Pimpinan Media Nasional dan Internasional Suara Utama Ikut Bersuara

Pimpinan Media Nasional & Wartawan Muda Suara Utama, Andre Hariyanto, turut menanggapi fenomena ini.

“Demo ini adalah rasa semu masyarakat yang diwakili warga Kabupaten Pati. Bahwa di Indonesia, kita ingin pemimpin yang benar-benar menjaga amanah, merakyat, dan jangan sombong,” tegas Andre Hariyanto yang juga Owner Lembaga AR Learning Center.

Menurutnya, aksi ini menjadi peringatan keras bagi pejabat publik di seluruh negeri agar tidak kehilangan empati dan kepekaan terhadap aspirasi rakyat.

Gelombang Sorotan Nasional

Simbol keranda mayat kini ramai dibahas di media sosial dan menjadi tajuk utama di berbagai portal berita nasional. Banyak pihak menilai, aksi ini akan menjadi tolok ukur hubungan antara rakyat dan kepala daerah di era keterbukaan informasi.

Pengamat politik lokal, Arif Sugiarto, menyebut aksi ini sebagai “puncak gunung es” dari akumulasi kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Sekalinya kepercayaan publik terkikis, sulit untuk kembali, meski kebijakan dibatalkan,” ujarnya.

Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)
Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

Penulis : Andre Hariyanto

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Berita ini 134 kali dibaca
Aksi Besar Pati Memanas! Simbol Keranda Mayat Jadi Sorotan Nasional

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:46 WIB

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Berita Utama

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:32 WIB