Solidaritas Pelajar Mahasiswa Papua Tengah Soroti Aktivitas Militer di Paniai

- Penulis

Senin, 29 September 2025 - 21:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARAUTAMA,Nabire- Solidaritas Pelajar/Mahasiswa Papua Tengah telah melaksanakan diskusi publik bertajuk “Pendoropan Militer Organik dan Non-Organik” pada tanggal 29 September 2025.

Dogiyai Cetak Dua Magister Baru di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Diskusi ini digelar sebagai respons terhadap meningkatnya aktivitas militer di wilayah Paniai, Papua Tengah, sejak awal tahun 2025.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Solidaritas Pelajar Mahasiswa Papua Tengah Soroti Aktivitas Militer di Paniai Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Klemens Pigai Resmi Dilantik sebagai Ketua KAPP Dogiyai Periode 2025–2030

Dalam pernyataan sikapnya, Solidaritas menyoroti kehadiran sejumlah kendaraan militer serta operasi patroli yang dinilai mengganggu masyarakat sipil. Mereka juga menilai bahwa ekspansi militer ke ruang sipil telah menimbulkan rasa takut, trauma, dan potensi pengungsian.

BACA JUGA :  Langkah Tepat Dan Sigap Kepsek SDN Puspan Nomor 07 Mendapat Apresiasi Dari Wali Murid

Ambrosius Tigi Salurkan Beasiswa untuk Pelajar dan Mahasiswa Kimupugi

Atas dasar itu, Solidaritas Pelajar/Mahasiswa Papua Tengah menyerukan tiga tuntutan utama:

1. Penarikan militer organik dan non-organik dari wilayah sipil.

2. Pemda Paniai diminta tidak apatis terhadap ancaman terhadap rakyat.

3. Penghentian militerisme di seluruh Tanah Papua.

Kegiatan ini berlangsung secara damai dan menjadi bagian dari upaya kritis anak muda Papua dalam membela hak-hak rakyat sipil.

Berita Terkait

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Berita ini 140 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Jumat, 12 Desember 2025 - 21:53 WIB

Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi

Berita Terbaru

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB