Ramadhan ke Idul Fitri, perjalanan pulang ke kampung batin

- Writer

Senin, 2 Mei 2022 - 12:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA Ramadhan usai sudah. Halte ilahiah yang diperuntukkan refleksi,dan juga untuk merangkum peluang dan isyarat sejarah serta ayat agama, rampung sudah. Semoga refleksi ibadah dan spirit Islam kita dapat dalam sebulan kita dilatih untuk menjadi generasi Rabbaniyah. Yaitu generasi yang mempunyai kesiapan dan kerelaan hanya untuk Allah dan menegakkan ayat-ayat-Nya.

Foto: Pamflet poster kesempatan bergabung menjadi Penulis dan Jurnalis di Media Suara Utama ID/Mas Andre Hariyanto
Foto: Pamflet poster kesempatan bergabung menjadi Penulis dan Jurnalis di Media Suara Utama ID/Mas Andre Hariyanto

Semoga pula, hasil yang disemai dari taman Ramadhan bisa memberi napas cinta dan sekaligus memberi watak dan nilai Islam yang lekat dengan teduh damai dalam keseharian kita sampai kelak saat ajal menjelang.

Baca juga: Tak mesti mewah untuk kembali Fitri

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Ramadhan ke Idul Fitri, perjalanan pulang ke kampung batin Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukankah Ramadhan adalah saat kita membasuh kembali wajah sejarah kita yang penuh debu? Menanggalkan waktu kita yang penuh daki dan dengki. Ramadhan adalah saat jarak terentang secara seimbang antara keinginan dan kewajiban agar hidup terbiasa menemukan mizan keadilan-Nya. Bukankah yang namanya keinginan seringkali merupakan hasrat yang lekat dengan ketidakpuasan? Dan seringkali ketidakpuasan yang tidak diberi ruang dengan bijak merupakan pintu dari datangnya keserakahan. Ruang waktu kita terlalu sibuk dan bising. Penuh dengan perhitungan untung rugi dari transaksi duniawi.

Di tengah keramaian yang sibuk, saat langkah tergesa gesa, berlomba mengejar ambisi yang terus berlari, kita tidak sedikitpun menyediakan jeda untuk merenung atau menata kembali langkah yang mungkin salah arah.

Padahal Allah swt telah menyediakan desain ruang dan waktu yang sangat jenius dimana keseimbangan (mizan) adalah ruhnya, keseharian kita yang dibatasi oleh lima waktu untuk intim, akrab dan mesra dalam mencumbui segala nikmat-Nya. Dan dari tahun ke tahun dalam sekalinya kita diberi halte dimana seluruh potensi kita luluhkan untuk mencari keseimbangan lahir dan batin baik itu potensi nafsu maupun kalbu.

Baca juga: Tax Basic Training Experience During a Pandemic at AR Learning Center

Ramadhan adalah isyarat betapa kita rentan dan lemah juga sekaligus menunjukan betapa kita bisa menjadi lebih mulia, disaat kita bisa menangkap isyarat ayat untuk berbagi dengan si lemah (sedekah dan zakat), lebih bisa menjaga jarak dengan ambisi, agar tidak serakah dan lebih menghayati segala ibadah kita, baik di ranah sosial kita maupun di ranah batin kita. Dengan tarawih, kita rapatkan barisan sholat dan menikmati indahnya persaudaraan dan kebersamaan yang didasari oleh keimanan.

BACA JUGA :  Tidak Semua Orang Bahagia di Hari Lebaran

Dengan tadarus kita mengetuk setiap relung hati hamba Allah, berharap untuk intim dan mesra dengan-Nya. Semua potensi Rabbaniyah yang lekat dalam bulan Ramadhan itu merupakan instrument yang kekal untuk mengumrohkan dan mabrur hakikat kemanusiaan kita. Tetapi kita selalu dihinggapi lupa dan khilaf. Terlalu sibuk dan terburu buru.

Banyak diantara kita yang tidak bisa dan gagal meletakkan hakikat bulan Ramadhan sebagai peluang dan kesempatan sebuah perjalanan menjemput kembali fitrah kita sebagai manusia yang bersih dan suci dan daki dan polusi duniawi. Sebagai manusia biasa, fitrah keterbatasan adalah milik kita. Banyak pula diantara kita yang selalu berkubang pada titik lupa dan khilaf. Selalu lupa akan hakikat jalan pulang, dan sombong karena sedikit kekuasaan dan jabatan. Selalu kurang atas nikmat-Nya, serakah dan amarah.

Baca juga: Founder AR-LC, Andre Hariyanto Sebut AR Learning Center dan YPPN DIY Hanya Wadah Perjuangan dan Pengkaderan, Selebihnya Kembangkan !!

Kini Ramadhan usai sudah. Ramadhan telah menemui batasnya, saat senja di ambang Maghrib yang penuh dengan gema takbir. Seiring gema takbir mari kita luluhkan seluruh sifat kasar kita dalam titik kesadaran primordial (asal muasal) kita di hadapan kebesaran-Nya. Semoga ldul Fitri yang kita jelang, bukan sebatas konsumtif ataupun sebatas fragmen budaya yang meriah. Tidak pula sebatas kisah berdesak desakan saat mudik.
Ataupun nikmat makan ketupat, opor ayam dan pamer baju baru. Idul Fitri menuju kampung batin, dimana dengan nikmat-Nya menikmati kemenangan besar melawan hawa nafsu dan godaan di tengah kehidupan.

Selamat lebaran saudaraku, semoga lebaran kali ini kita bisa meletakkan makna dari sebuah perjalanan rohani kita untuk kembali ke fitrah kita sebagai hamba-Nya, Amiin.

Minal Aidin Wal faizin

Mohon maaf lahir dan batin

Berita Terkait

Inkubasi Bisnis Wiji Unggul 2024 Ditutup dengan Sukses: UMKM Tangguh dan Adaptif
Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble
Dampak kenaikan UMK 2025 dan Ancaman PHK
Sejarah Jembatan Ampera
Kontroversi Pengalihan Sentra UMKM ke Dekranasda: Respons DPRD Tanggamus Dinanti
Subdit PAI pada PTU Kementerian Agama RI bersama Persatuan Dosen Agama Nahdlatul Ulama Nusantara Menggelar Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen PAI pada PTU 2024
Pengalihan Fungsi Gedung Sentra UMKM Tanggamus Menjadi Gedung Dekranasda Dinilai Cacat Hukum dan Berpotensi Rugikan Pelaku UMKM
Sepuluh sikap yang harus dimiliki guru
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:23 WIB

Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble

Senin, 9 Desember 2024 - 16:25 WIB

Dampak kenaikan UMK 2025 dan Ancaman PHK

Jumat, 6 Desember 2024 - 21:10 WIB

Sejarah Jembatan Ampera

Rabu, 4 Desember 2024 - 16:31 WIB

Kontroversi Pengalihan Sentra UMKM ke Dekranasda: Respons DPRD Tanggamus Dinanti

Rabu, 4 Desember 2024 - 15:42 WIB

Subdit PAI pada PTU Kementerian Agama RI bersama Persatuan Dosen Agama Nahdlatul Ulama Nusantara Menggelar Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen PAI pada PTU 2024

Senin, 2 Desember 2024 - 22:05 WIB

Pengalihan Fungsi Gedung Sentra UMKM Tanggamus Menjadi Gedung Dekranasda Dinilai Cacat Hukum dan Berpotensi Rugikan Pelaku UMKM

Rabu, 27 November 2024 - 08:46 WIB

Sepuluh sikap yang harus dimiliki guru

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:42 WIB

Ziarah Politik hingga Guru Kampanye: Drama ASN Pandeglang di Balik Zona Merah Demokrasi Berujung Aksi Masa di Bawaslu dan BKPSDM

Berita Terbaru

Artikel

Pentingnya Kejujuran : Sebuah Tinjauan Berdasarkan Hadis

Jumat, 13 Des 2024 - 18:50 WIB