PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

- Penulis

Rabu, 17 Desember 2025 - 08:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisaris PT Arion Indonesia, Rinto Setiyawan, A.Md., S.H., CTP (kiri), mengikuti sidang pendahuluan pengujian materiil Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak secara daring di Mahkamah Konstitusi

Komisaris PT Arion Indonesia, Rinto Setiyawan, A.Md., S.H., CTP (kiri), mengikuti sidang pendahuluan pengujian materiil Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak secara daring di Mahkamah Konstitusi

SUARA UTAMA – SURABAYA, 17 Desember 2025 – PT Arion Indonesia mengajukan permohonan pengujian materiil Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Perkara tersebut teregister dalam Permohonan Nomor 244/PUU-XXIII/2025. Sidang pendahuluan digelar pada Selasa, 16 Desember 2025, dipimpin Ketua MK Suhartoyo bersama Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh dan Hakim Konstitusi M. Guntur Hamzah.

Perusahaan disebut diwakili Diana Isnaini selaku Direktur Utama, serta Rinto Setiyawan, A.Md., S.H., CTP selaku Komisaris PT Arion Indonesia.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasal 78 UU Pengadilan Pajak menyatakan, “Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.”

Kuasa hukum Pemohon, Kahfi Permana, menyampaikan bahwa Pemohon merupakan badan hukum privat yang dibuktikan dengan akta pendirian dan surat keputusan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Pemohon berpendapat, ketentuan Pasal 78 UU 14/2002 tidak memuat mekanisme yang mewajibkan hakim menilai seluruh alat bukti secara lengkap dalam putusan, termasuk kewajiban mencantumkan seluruh bukti yang diajukan para pihak.

Menurut Pemohon, secara doktrin, keyakinan hakim dipandang sebagai simpulan akhir, bukan pengganti alat bukti. Pemohon menilai dalam perkara yang dialaminya, keyakinan hakim digunakan tanpa penilaian terhadap alat bukti primer dan tanpa uraian alasan penolakan bukti. Pemohon menyebut, bukti-bukti yang diajukan tidak disebutkan dalam putusan sehingga keyakinan hakim dinilai menjadi subjektif dan sulit diuji. Pemohon mendalilkan hal tersebut berpotensi bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 24 ayat (1) UUD 1945.

Dalam petitumnya, Pemohon meminta MK memberikan penafsiran konstitusional terhadap frasa “hasil penilaian pembuktian” dan “keyakinan Hakim” dalam Pasal 78. Pemohon memohon agar frasa-frasa tersebut dinyatakan bertentangan secara bersyarat (conditionally unconstitutional) sepanjang tidak dimaknai adanya kewajiban menuangkan seluruh alat bukti dalam putusan, kewajiban menilai serta memberikan pertimbangan hukum satu per satu atas setiap alat bukti, dan batasan penggunaan keyakinan hakim.

BACA JUGA :  Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Pemohon juga meminta Mahkamah memerintahkan pembentuk undang-undang untuk menyusun undang-undang baru tentang Pengadilan Pajak sebagai pengganti UU 14/2002 paling lama tiga tahun sejak putusan diucapkan. Pemohon mengusulkan, apabila dalam jangka waktu tersebut tidak ada perbaikan, UU 14/2002 dinyatakan inkonstitusional secara permanen.

Hakim Konstitusi Minta Perbaikan Permohonan

Menanggapi permohonan, Hakim Konstitusi Daniel meminta Pemohon menyesuaikan penyusunan permohonan dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 7 Tahun 2025 (PMK 7/2025). Daniel menyoroti adanya permintaan batas waktu tiga tahun dalam petitum dan meminta alasan serta penalarannya diperkuat dalam posita.

Sementara itu, Hakim Konstitusi Guntur menilai aspek legal standing Pemohon masih perlu diperjelas dan diperkuat. Ia juga mengingatkan agar posita tidak hanya berisi alasan normatif, tetapi juga memuat uraian faktual, serta menjelaskan secara komprehensif keterkaitan norma yang diuji dengan pasal-pasal UUD 1945 yang dijadikan dasar pengujian.

Ketua MK Suhartoyo turut meminta Pemohon menjelaskan secara jelas bentuk kerugian konstitusional yang dialami akibat berlakunya norma yang diuji, termasuk aspek ketidakpastian dan ketidakadilan yang dipersoalkan.

Sebelum sidang ditutup, Ketua MK menyampaikan Pemohon diberi waktu 14 hari untuk menyempurnakan permohonan. Perbaikan permohonan diminta diserahkan paling lambat Senin, 29 Desember 2025 pukul 12.00 WIB ke Kepaniteraan MK. Sidang lanjutan dijadwalkan dengan agenda mendengarkan pokok-pokok perbaikan permohonan.

 

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur
Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika
Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada Satuan Pendidikan SMP dan SMA 
Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara
Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT
Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 
Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram
Tak Ingin Kecolongan, Polsek Tabir Tutup Ruang Gerak Pembakaran Emas PETI
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:58 WIB

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:57 WIB

Kontradiksi Kebijakan Penghentian Penerimaan Guru Honorer Versus Kekurangan Guru pada Satuan Pendidikan SMP dan SMA 

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:45 WIB

Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:28 WIB

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:34 WIB

Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:29 WIB

Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:21 WIB

Tak Ingin Kecolongan, Polsek Tabir Tutup Ruang Gerak Pembakaran Emas PETI

Berita Terbaru

Berita Utama

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Des 2025 - 18:17 WIB