SUARA UTAMA — Jakarta, 25 November 2025 — Pasar saham Amerika Serikat mencatat penguatan tipis pada perdagangan Selasa dini hari waktu Asia. Dua indeks utama, S&P 500 (SPY) dan Nasdaq 100 (QQQ), kompak menguat di tengah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal 2026. Kendati demikian, sejumlah indikator ekonomi menunjukkan sinyal perlambatan yang perlu diwaspadai pelaku pasar.
Pada penutupan terbaru, SPY tercatat di level 668,73 USD, sementara QQQ menguat menjadi 605,16 USD. Pergerakan positif ini menunjukkan sikap investor yang mulai kembali masuk ke pasar setelah tekanan inflasi mereda, meski volatilitas masih tinggi.
Ekspektasi Kebijakan The Fed Dorong Sentimen
Moderasi inflasi dan melemahnya aktivitas manufaktur menjadi faktor utama meningkatnya keyakinan investor bahwa The Fed akan segera memberikan sinyal dovish. Pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga semakin besar, sehingga pergerakan indeks berangsur membaik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sektor teknologi kembali menjadi penopang utama, dengan saham-saham berbasis kecerdasan buatan, cloud, dan semikonduktor memimpin penguatan Nasdaq.
Yulianto Kiswocahyono: Optimisme Perlu Tetap Terukur
Pakar perpajakan dan kebijakan fiskal, Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, mengingatkan bahwa euforia pasar harus dibaca secara komprehensif, terutama melihat kondisi fundamental ekonomi AS yang belum sepenuhnya solid.
“Kenaikan indeks ini menunjukkan adanya optimisme, tetapi investor tidak boleh mengabaikan risiko. Indikator manufaktur melemah, sentimen konsumen turun, dan permintaan domestik belum sepenuhnya pulih,” ujar Yulianto.
Ia menekankan bahwa sektor teknologi memang menjadi motor utama pasar, namun bukan tanpa risiko.
“Valuasi sektor teknologi cukup agresif. Jika fundamental ekonomi tidak membaik, koreksi bisa kembali terjadi. Diversifikasi sangat penting dalam kondisi seperti ini,” tambahnya.
Sinyal Campuran dari Ekonomi AS
Beberapa indikator ekonomi mencerminkan dinamika yang tidak seragam:
- Aktivitas manufaktur turun ke titik terendah dalam empat bulan.
- Indeks sentimen konsumen melemah menjadi 51 poin.
- Permintaan rumah tangga tetap tertekan harga yang masih tinggi.
Situasi ini membuat reli pasar berpotensi terbatas hingga ada kepastian lebih lanjut dari The Fed dan rilis data ekonomi berikutnya.
Kesimpulan
Pasar saham AS saat ini berada dalam fase optimisme yang hati-hati, dengan peluang penguatan yang didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga. Namun sejumlah risiko ekonomi masih membayangi pergerakan indeks.
Yulianto menegaskan pentingnya pendekatan rasional dalam membaca momentum pasar.
“Investor harus menjaga disiplin dalam strategi. Jangan hanya mengejar tren, tetapi pahami juga risikonya. Dalam kondisi global yang sensitif seperti ini, keputusan The Fed akan menjadi penentu utama,” pungkasnya.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














