SUARA UTAMA,Merangin – Proyek pembangunan ruang laboratorium komputer untuk 28 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Merangin, Jambi, tahun anggaran 2023, menuai sorotan publik. Pasalnya, dari total dana yang digelontorkan mencapai Rp4,8 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023, sebagian besar bangunan hingga kini kondisinya memprihatinkan dan belum dapat dimanfaatkan.
Setiap SD menerima anggaran sekitar Rp173 juta untuk pembangunan ruang laboratorium komputer. Namun, hasil pantauan di lapangan menunjukkan banyak bangunan yang belum selesai sepenuhnya. Dinding belum dicat, lantai masih kasar, dan plafon hanya terpasang di bagian teras depan. Sementara di bagian dalam serta sisi kiri, kanan, dan belakang ruangan belum dipasang plafon sama sekali.
Sejumlah warga dan aktivis pendidikan di Merangin menyayangkan lemahnya pengawasan serta dugaan minimnya kualitas pekerjaan oleh kontraktor pelaksana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menilai proyek ini hanya dijadikan ajang mencari keuntungan, bukan untuk kepentingan mutu pendidikan. Dengan anggaran sebesar itu, hasilnya sangat tidak sepadan,” ujar salah satu aktivis yang enggan disebut namanya.
Lebih jauh, ia menilai anggaran Rp173 juta per sekolah seharusnya cukup untuk menghasilkan bangunan laboratorium yang layak pakai. Buktinya, berdasarkan investigasi di lapangan, terdapat satu bangunan laboratorium di wilayah Kecamatan Bangko yang kondisinya sudah 99 persen rampung dan siap digunakan oleh siswa.
“Kalau satu bangunan bisa jadi dan bagus, berarti dana segitu memang cukup. Jadi tak ada alasan bagi pemborong lain untuk berdalih kekurangan dana. Ini jelas soal komitmen dan niat baik,” tegasnya.
Publik pun mempertanyakan mengapa proyek dengan besaran dana yang sama menghasilkan kualitas yang jauh berbeda. Kondisi ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada ketimpangan dalam pelaksanaan proyek dan lemahnya pengawasan dari dinas terkait.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum, baik Kejaksaan Negeri Merangin maupun Inspektorat Daerah, segera turun tangan memeriksa realisasi fisik proyek-proyek DAK tahun 2023 tersebut, termasuk pembangunan jamban sekolah, ruang UKS, dan laboratorium komputer yang total nilainya mencapai miliaran rupiah.
“Sudah dua tahun berlalu, tapi hasilnya amburadul. Ini harus dikroscek dan diusut tuntas, agar uang negara tidak terus terbuang percuma,” desak warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin belum memberikan keterangan resmi terkait temuan di lapangan ini.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














