SUARA UTAMA, Surabaya – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2024, Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Cinta Tanah Air (DPP PCTA) Indonesia yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan, menggelar acara refleksi di Graha Samudra Bumimoro, Surabaya. Acara yang berlangsung khidmat ini mengusung tema “Mensyukuri Hari Pahlawan” dan dihadiri oleh tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, sejarawan nasional, organisasi kepemudaan, serta anggota PCTA dari seluruh Indonesia.
Dalam keterangannya kepada jurnalis Suara Utama, Mohammad Muhajir, ST yang hadir mewakili DPD BKPRMI Kota Surabaya mengatakan bahwa peserta cukup banyak sekali yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia untuk meramaikan kegiatan tersebut. Disampaikan bahwa gedung graha Samudra yang besar itu penuh sampai banyak yang duduk di karpet merah yang meskinya disediakan untuk alas jalan masuk tamu, bahkan banyak yang masih tetap berada di luar gedung meski acara sudah dimulai.
Acara diawali dengan doa pembuka yang dipanjatkan oleh perwakilan dari tiga agama: Islam, Hindu, dan Katolik, mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman, yang menjadi landasan bangsa. Setelah doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya stansa 4, mars dan hymne PCTA. Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan sambutan dengan penuh rasa syukur dan harapan untuk persatuan serta kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sambutan dilanjutkan oleh Ketua DPP Organisasi Pemuda Shiddiqiyah (Orshid), Joko Herwanto, S.Sos., yang mengajak masyarakat, terutama anggota PCTA di Jawa Timur, untuk menghargai jasa para pahlawan. Ia menyampaikan rencana membangun rumah untuk pahlawan yang berjasa mengusahakan tangga guna memanjat dan merobek bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945.
Acara semakin hangat dengan paparan dari Prof. Dr. Anhar Gonggong, seorang tokoh sejarawan nasional. Dalam pidatonya, Prof. Anhar mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan, bahwa perjuangan tidak mengenal istilah pensiun. Pesan tersebut diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk terus berkarya dan menjaga persatuan Indonesia.
Sebelum sambutan-sambutan berakhir, penampilan Tari Remo dari seniman Surabaya menambah semarak acara. Kemudian, KH. Muchammad Muchtar Mu’ti, Ketua Dewan Pemrakarsa berdirinya organisasi PCTA Indonesia, menyampaikan pitutur luhur yang mengajak hadirin menggunakan “satu kacamata” dalam memandang perbedaan, yaitu kacamata Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Dalam pertemuan ini, kita rasakan manunggalnya rasa, preksa, dan karsa, sehingga wajarlah lahir fatwa jihad dari Hadratus Syech Hasyim Asy’ari yang berlandaskan semangat NKRI,” ungkap beliau, yang kini berusia 96 tahun, kepada hadirin.
Sebagai penutup yang meriah, Cak Kancil, seorang budayawan Surabaya, membawakan parikan (pantun tradisional Jawa Timur) yang penuh makna, mengundang tepuk tangan dari hadirin. Acara ditutup dengan sesi ramah tamah, di mana para peserta saling berbagi cerita dan pengalaman, mempererat silaturahmi dalam suasana yang hangat.
Usai ramah tamah gedung disetting ulang untuk acara pelaksanaan seminar kebangsaan dengan tema,”Kembali ke Jati Diri Bangsa Indonesia, Merajut Nusantara – Menuju Perdamaian Dunia.” Seminar sesuai informasi dimulai pukul 14.00 WIB sampai selesai.
Dengan terselenggaranya acara ini, DPP PCTA Indonesia berharap semangat Hari Pahlawan akan terus hidup dalam sanubari masyarakat Indonesia, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai tanah air dan menjaga persatuan.
Penulis : Mohammad Abu SaRach
Editor : Redaksi Suara Utama
Sumber Berita : Mohammad Muhajir, ST