MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DENGAN KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA DAUN KERING PADA ANAK TK AL HUDA KRIKILAN – MASARAN – SRAGEN

- Writer

Kamis, 18 April 2024 - 07:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, NGAWIMENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DENGAN KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA DAUN KERING PADA ANAK TK AL HUDA KRIKILAN – MASARAN – SRAGEN

Oleh : SITI CHOMSIYAH, S.Pd.

 

Chomsiyah Callistung MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DENGAN KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA DAUN KERING PADA ANAK TK AL HUDA KRIKILAN - MASARAN - SRAGEN Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Bu Siti Chomsiyah sedang melakukan kegiatan –Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Dengan Kegiatan Kolase Menggunakan Media Daun Kering Pada Anak Tk Al Huda Krikilan – Masaran – Sragen. Foto & Gambar: Dokumentasi Pribadi Bu Siti Chomsiyah

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DENGAN KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA DAUN KERING PADA ANAK TK AL HUDA KRIKILAN - MASARAN - SRAGEN Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Anak  usia  dini  berada  pada  usia  rentang0-6  tahun  yang  mana  di  usianya  ini adalah  masa  terpenting  yang  berkaitan  dengan  perkembangan  anak  ketimbang  masa lainnya,  sehingga  di  masa  ini  seringkali dikatakan  dengan  masa  usia emas  atau golden agenya  anak.  Hal  ini  dikarenakan  pada  rentang  usia  tersebut  merupakan  kesempatan yang  paling  efektif  untuk  membangun  seluruh  aspek  perkembangan  dasar  anak  dan akan   mengalami   lompatan   perkembangan   secara   maksimal   dibandingkan   usia sesudahnya     sehingga     pendidikan     sangat     diperlukan     guna     memaksimalkan perkembangan anak tersebut.Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat diperlukan untuk mengembangkan  kemampuan  manusia melalu  pembelajaran.  Pendidikan  ini  mencakup pada   proses   hidup   dan   interaksi   manusia   dengan   lingkungannya   dalam   rangka mengembangkan seluruh  potensi  yang  dimiliki  sesuai  tahapan  perkembangan  nya  agar berjalan secara optimal. Prayitno (2009:203) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu  wahana  bagi  pengembangan  manusia,  yang mana  pendidikan  itu  sendiri  menjadi media bagi pemuliaan masyarakat. Pendidikan bagi anak usia dini adalah berupa upaya pemberian  yang  dilakukan  untuk  membimbing,  mengasuh,  dan  menstimulasisehingga akan   menghasilkan   kemampuan   dan   keterampilan   pada   anak.

 

Menurut   Siswanto (2008:2),  “Pendidikan  anak  memang  harus  dimulai   sejak   dini   agar   anak   bisa mengembangkan   potensinya   secara   optimal   dengan   tujuan   agar   anak-anak   yang mengikuti   PAUD   menjadi   lebih   mandiri,   disiplin,   dan   mudah   diarahkan   untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal.Menurut  Undang  Undang  No  20  sistem pendidikan  nasional  pasal  1  angka  14 menyatakan  bahwa,  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  adalah  suatu  upaya  pembinaan  yang ditujukan  kepada  anak  sejak  lahir  sampai  dengan  usia  enam  tahun  yang  dilakukan melalui  rangsangan  pendidikan  untuk  membantu  pertumbuhan  dan perkembangan jasmani   dan   rohani.   Hal   tersebut   dilakukan   agar   anak   memiliki   kesiapan   dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga merupakan salah   satu   bentuk   penyelenggaraan   pendidikan   yang   didalamnya   menitikberatkan terhadap  pertumbuhan  dan  perkembangan  fisik  motorik  (motorik  kasar&motorik halus),   kecerdasan   sosial   emosional,   kecerdasan   spiritual,   kecerdasan   bahasa   dan kecerdasan kognitif. Anak merupakan pondasi awal dalam menentukan kehidupan suatu bangsa,  dimana  anak  berhak  dalam  mendapatkan  perlindungan  serta  dapat  tumbuh kembang  secara  optimal  dalam  mempersiapkan  generasi  penerus  bangsa.

 

Beberapa  penelitian  menyebutkan  bahwa  sekitar  12,8%  hingga  28.5%  anak  di Indonesia terdeteksi mengalami gangguan perkembangan (Sinto, R, dkk., 2008). WHO (World  Health  Organitation)  tahun  2007 melaporkan  bahwa  5-25%  dari  anak  usia dini mempunyai  gangguan  termasuk  gangguan  perkembangan  motorik  halus.  Ikatan  dokter anak  Indonesia  (IDAI)  melakukan  pemeriksaan  terhadap  2.634  anak  prasekolah.  Hasil dari   pemeriksaan   perkembangan ditemukan   sebanyak   53%   tidak   normal,   yaitu meragukan   sebanyak   23%   penyimpangan   perkembangan   sebanyak   30%.    Dari penyimpangan  perkembangan  tersebut  10%  terkena  pada    motorik  kasar  (seperti berjalan dan duduk), 20% motorik halus (sepeti menulis dan memegang).

 

Perkembangan  secara  etimologis  berasal  dari  kata  kembang  yang  berarti  maju dan   lebih   baik.   Adapun   secara   terminologis   menjelaskan   bahwa   pengertian   dari perkembangan  yaitu  kualitatif  yang  mengacu  pada  penyempurnaan  fungsi  sosial  dan psikologis  dalam  diriseseorang  dan  berlangsung  semasa  hidupnya.Perkembangan motorik   adalah   perkembangan   unsur   kematangan   dan   pengendalian   gerak   tubuh. Perkembangan  motorik  terbagi  dua  yaitu  motorik  halus  dan  motorik  kasar.

 

Pengertian dari  motorik  halus  yaitu  gerakan  terbatasdari  bagian-bagian  yang  meliputi  otot  kecil, terutama gerakan jari-jari tangan. Contoh dari motorik halus yaitu menulis, menggabar, dan memegang sesuatu. Sedangkan untuk motorik kasar  yaitu  gerakan  yang dihasilkan dari  kemampuan  mengontrol  otot-otot  besar,  contohdari  motorik  kasar  ini  seperti berjalan, berlari, melompat dan berguling. Keterampilan motorik kasar pun berkembang lebih  cepat  dibandingkan  dengan  keterampilan  motorik  halus.  Keterampilan  motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otak. Otak berfungsi sebagai bagian dari  susunan  syaraf  yang  mengatur  dan  mengontrol  semua  aktivitas  fisik  dan  mental seseorang.   Aktivitas   anak   juga   terjadi   dibawah kontrol   otak   (Bambang   Sujiono dkk,2017). Pengembangan Fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain (Permendikbud No. 146 tahun  2014).

 

Pada  kurikulun2013  PAUD  bidang  pengembangan fisik  motorikdibagi menjadi  3  bagian  yaitu kesehatan,  fisik  motorik  kasar  dan  fisik  motorik  halus.Pada penelitian  yang  dilakukan  (Jumadilah,  2010)  didapatkan  bahwa  keterampilan  kolase dapat  meningkatkan  kemampuan  motorik  halus  sebagai  persiapan  menulis  permulaan pada  anak  tuna  grahita.  Sedangkan  hasil  penelitian  mediarti,  eris  2013  menyatakan bahwa   kegiatan   kolase   dengan   menggunakan   bahan   alam   dapat   meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia dini.

 

Kolase merupakan salah satu kegiatan latihan motorik halus dengan cara menyusun dan menempelkan beberapa potongan dari benda  yang  akan  digunakan  contohnya  seperti  daun  kering,  potongan  kertas  yang berwarna-warni,  pada  sebuah  gambar  atau  pola  tertentu.  Akibat  melihat  gambar  atau pola  tersebut,  anak  akan  tertarik  dan  tidak  lekas  bosan,  ia  tertarik  untuk  memotong media  yang  digunakan    kecil-kecil  atau  merobekkertas,lalu  menempelkan  potongan kertas  ataupun  daun  kering  sesuai  dengan  gambar  yang  diinginkan,  dengan  demikian tanpa  disadari  kegiatan  seperti  ini  akan  melatih  motorik  halus  anak.  Secara  perlahan-lahan  ketika  anak  menjimpit,  mengelem  dan  menempel  potongan  daun  kering  ataupun kertas,  koordinasi tangan  akan terlatih  dengan  sendirinya.  Kolase  dibuat  menggunakan bahan-bahan  yang  nantinya  akan  diubah  bentuknya  menjadi  sebuah  karya  kolase. Material  yang  digunakan  dalam  pembuatan  kolase  pada  anak  usia  dini  menggunakan bahan  baku  yang  sederhana  dan  tidak  membahayakan  bahkan  menggunakan  bahan bekas dan baham alam. Bahan yang digunakan untuk berkreasi antara lain: daun kering, kertas  berwarna,  permen,  kancing  baju,  benang,  dan  lain-lain.  Kemudian  ide  bentuk karya yang  akan  diekspresikan  dalam  proses  membuat  karya  kolase,  yaitu  dengan  cara menggabungkan atau menyatukan barang-barang yang terdiri dari benda yang berbeda-beda  sehingga  tersusun  menjadi  sebuah  karya  seni.

BACA JUGA :  Yuk Miliki T-Shirt Suara Utama, Kaos Wartawan Kompeten dan Jurnalis Anti Hoax. Semua Bisa Memiliki

 

Hasil  dari  pengamatan  peneliti,masalah  yang  terjadi  dalam  anakusia  dini yaitu  kurangnyakemampuan  motorik  halus  anak  dimana  masih  banyaknya  anak  yang kurang  terampil  dan  mengalami  kesulitan  dalam  pembuatan  tersebut.  dalam  kegiatan kolase  ini  kurangnyakosentrasi,  kerapian,  ketepatan,  dankemandirian  anak  dalam menempel dengantepat pada pola yang dicontohkan olehguru.Dengan demikian, perlu adanyapembelajaran  yang  kreatif  dan  inovatif  dariguru  misalnya  dalam  memilih  ataumenentukan  strategi  pembelajaran,memilih  alat  atau  media,  jenis  dan  bentuk  sistem pembelajaran  serta  alat  evaluasi.  Untuk  itu  halini  dilakukan  agar  kegiatan  yangdilaksanakan  lebih  menarik  dan  bisa membangkitkan  rasa  ingin  tahu  anak  danmemotivasi anak untuk berfikir kritis danbisa menentukan hal-hal baru.

 

Alat permainan kolase merupakan alat permainan edukatif dengan biaya murah dengan menggunakan bahan-bahan bekas dan alam sekitar sehingga tidak membahayakan bagi Kesehatan  anak  karena  bahan tersebut  didapatkan di  lingkungan  sekitarnya.  Kolase  ini memerlukan   koordinasi   antara   mata   dan   tangan   serta   keterampilan   anak   dalam menempelkan bahan yang akan menstimulus kemampuam motorik halus anak usia dini. Kegiatan kolase ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus pada anak.Keterkaitan antara perkembangan motorik halus anak dengan media kolaseyaitu dapat  mengoptimalkan  lebih  karena  dapat  menunjang  perkembangan  lainnya  pada  diri anak. Anggani (Hayati, 2019) menjelaskan pada saat anak berada pada usia pra-sekolah merupakan  waktu  yang  tepat  untuk  melatih  kecakapan  motorik  halusnya,  karena  anak diharapkan sudah mampu untuk menggunakan alat tulis, dan bisa menulis sesuai dengan contoh  yang  telah  diberikan  oleh  gurunya,  perkembangan  motorik  sangat  diperlukan untuk  melatih  gerak  otot  serta  bisa  mensingkronkan  antara  tangan  dan  mata  anak sehingga  kemampuannya  dapat  sejalan  dengan  tahapan  usia  perkembangannya.  Untuk lebih  mengoptimalkan  perkembangan  tersebut,  maka  sangat  dibutuhkan  aktivitas  yang bisa  merangsang  kemampuan  tersebut  yaitu  dengan  kegiatan  kolase.

 

Kolase  merupakan  kegiatan  pembelajaran  di  taman  kanak-kanak  yang  dapat meningkatkan  perkembangan  motorik  halus  pada  anak,  sehingga  dengan  kegiatan kolase  ini  anak  anak  dapat  melatih  kesabaran,  ketelitian  dan  juga  melatih  koordinasi gerak  tangan,  karena  koordinasi  tangan  pada  anak  sangat  perlu  dilatih  agar  gerakan tangan anak terbiasa dengan hal-hal baik. Pada umumnya anak usia dini lebih menyukai sesuatu   yang   unik   dan   menarik.   Dengan   begitu   agar   anak   menyukai   dan   tidak mengalami  kesulitan  dalam  pembuatan  kolase  ini  pendidik  harus  menyediakan  bahan-bahan  yang  digunakan  untuk  membuat  kolase  yaitu  dengan  menyediakan  bahan  yang disukai  dan  yang  dapat  memudahkan  anak.

Selain  itu,  kolase  juga  mempunyai  manfaat  yaitu  menggali  lebih  jauh  akan kegunaan  dari  daun  kering  tersebut,  menggali  kreativitas  antara  tangan  dan  mata  anak bisa  terkoordinasi  yaitu  untuk  meningkatkan  kemampuan  motorik  halus  kemudian mempelajari mengenai berbagai macam pola, penempatan, serta ukuran dan bentuk dari pola  tersebut.  dari  pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  kegiatan  kolase  selain dapat  meningkatkan  kreativitas  juga  dapat  meningkatkan  pemahaman  anak  melalui penglihatan  dan  melakukannya  secara  langsung.

 

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kemampuan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menggunting dengan berbagai media pada anak Kelompok A di TK Pertiwi 26-66 Pakulaut, Margasari, Tegal
  2. Dengan anak mampu mengembangkan keterampilan motorik halus jari tanganya ke arah yang lebih baik, diharapkan anak akan lebih siap dalam hal menulis.
  3. Anak diharapkan mampu mengembangkan keterampilan motorik haluskhususnya jari tangan dengan optimal kearah yang lebih baik.
  4. Diharapkan anak akan lebih mandiri dalam aktivitas kehidupannya dan dapat menyesuaikan lingkungan dengan baik.

 

Berdasarkan   hasil   penelitian   yang   dideskripsikan   maka   dapat   disimpulkan bahwa  dengan  melakukan  kegiatan  kolase  memang  efektif  dan  efisien  dalam  upaya meningkatkan  kapasitas  motorik  halusnya  pada  anak.  Dengan  demikian  anak  bisa mengasah  kemampuan  nya  dalam  berbagai  aktivitas  seperti  menempel,  menggunting, bisa  membangkitkan  kreativitasnya,  melatih  konsentrasi  pada  anak,  melatih  dalam menyelesaikan  masalah  lewat  permainan  kolase,  dan  dapat  meningkatkan  kemampuan koordinasi tangan dan mata secara baik

 

Dan Pada kegiatan penelitian ini saya merasakan adanya masalah dan kekurangan yang muncul pada saat melakukan penelitian tndakan kelas sebagai berikut :

  1. Keterampilan motorik halus anak belum begitu berkembang.
  2. Pengembangan keterampilan motorik anak usia dini seringkali terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing atau bahkan guru sendiri.
  3. Aktivitas pembelajaran motorik halus dalam kegiatan kolase belum variatif.
  4. Anak merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton
  5. Media serta teknik pembelajaran yang digunakan belum bisa membuat anak aktif dalam pembelajaran
  6. Anak belum bisa konsentrasi dan lebih sering bercanda dengan teman-temannya

 

Penyelesaian permasalahan yang terjadi dapat diatasi alternatif dan pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Melalui kegiatan kolase dengan daun kering dapat menstimulus kemampuan motorik halus anak
  2. Menggunakan media lain yang lebih variatif dalam kegiatan kolase menjadikan pembelajaran lebih bervariasi
  3. Memberikan motivasi kepada anak agar mampu menyelesaikan dengan sendiri tanpa bantuan dari guru
  4. Pendidik dipandang perlu membuat terobosan media/metode.

 

 

 

Sapetendik Indonesia Siapkan Pre Test PPG dan UKMPPG 2023, Ini Langkahnya

Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)

Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)

(Sam Foundation) bantu secara Virtual peserta melakukan Konfirmasi Kesediaan Calon Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023 Angkatan Ifirmasi Kesediaan Calon Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023 Angkatan I

Sam Foundation Bekerja sama dengan Sapetendik Indonesia adakan Kiat Khusus Menghadapi UKM PPG (UP dan UKIN) First Taker dan serta Retaker 2023

Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama
Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama

Penulis : Siti Fadhilah Walad Isnaini

Editor : Mohamad Anggi Samukroni, S.Pd.,Gr.

Sumber Berita : Siti Chomsiyah - TK Al Huda - Krikilan

Berita Terkait

PT Muba Link Berbuka Puasa Bersama Media “Harmoni Ramadan Hangat nya Kebersamaan”
Bantuan Tidak Sampai, BPBD Sigap Turun dan Serahkan Bantuan, dan Berikut Himbauan BPBD Kabupaten Probolinggo. 
Jual LPG 3 Kg Diatas HET, Pertamina Diminta Tindak Pangkalan Milik ‘Fatimah’ di Desa Suko Rejo
Masjid Al-Aqobah 1 PT Pusri Palembang, Destinasi I’tikaf Ramai Peserta dan Full Agenda
Rusaknya Komunikasi Publik Penyelenggara Negara
Tawadhu dalam Lebaran
Antusias Para Muzakki Dusun Karya Makmur Bayar Zakat Fitrah di Masjid Al-Huda 
Stafsus Kemenaker Gelar Buka Bersama dan Tasyakuran di Tanggamus, Ustadz Mufti: Syukur Hakiki adalah Ketaatan
Berita ini 210 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 00:27 WIB

PT Muba Link Berbuka Puasa Bersama Media “Harmoni Ramadan Hangat nya Kebersamaan”

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:16 WIB

Bantuan Tidak Sampai, BPBD Sigap Turun dan Serahkan Bantuan, dan Berikut Himbauan BPBD Kabupaten Probolinggo. 

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:16 WIB

Jual LPG 3 Kg Diatas HET, Pertamina Diminta Tindak Pangkalan Milik ‘Fatimah’ di Desa Suko Rejo

Sabtu, 29 Maret 2025 - 12:10 WIB

Masjid Al-Aqobah 1 PT Pusri Palembang, Destinasi I’tikaf Ramai Peserta dan Full Agenda

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:07 WIB

Tawadhu dalam Lebaran

Sabtu, 29 Maret 2025 - 08:48 WIB

Antusias Para Muzakki Dusun Karya Makmur Bayar Zakat Fitrah di Masjid Al-Huda 

Jumat, 28 Maret 2025 - 21:38 WIB

Stafsus Kemenaker Gelar Buka Bersama dan Tasyakuran di Tanggamus, Ustadz Mufti: Syukur Hakiki adalah Ketaatan

Jumat, 28 Maret 2025 - 18:11 WIB

Sebanyak 256 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Bangko Mendapat Remisi Idul Fitri 2025 

Berita Terbaru