SUARA UTAMA – Seperti dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Zdenek Zvodoba dan kolega yang dipublikasi pada tahun 2013 dalam jurnal Procedia – Social and Behavioral Sciences yang mengemukakan pentingnya biomekanika dalam konteks Rehabilitasi Medis. Biomekanika meneliti gaya yang bekerja pada dan di dalam struktur biologis serta efeknya seperti gerakan segmen yang diinginkan dan korelasinya terhadap deformasi serta perubahan biologis pada jaringan. Perubahan yang dihasilkan oleh gaya tersebut dapat bersifat eksternal maupun internal. Biomekanika memberikan informasi penting tentang pola gerakan, peralatan, dan latihan yang paling efektif dan aman untuk meningkatkan gerakan manusia. Para profesional kinesiologi telah lama memecahkan masalah gerakan manusia sehari-hari dengan menggunakan pendekatan biomekanika.
Biomekanika sendiri berasal dari kata Yunani Kuno, βίο yang berarti “hidup”, yaitu berkaitan dengan makhluk hidup, sementara “mekanika” berarti prinsip mekanis dari suatu keadaan atau kondisi suatu objek. Kata “objek” dalam konteks ini mengacu pada tubuh yang bernyawa atau bagian dari tubuh yang bernyawa atau bahkan keseluruhan sistem. Biomekanika berkaitan dengan penerapan prinsip mekanika pada organisme hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan unit dasar fungsional kehidupan, yaitu sel.
Xiuyun Wu dan kolega pada penelitiannya yang dipublikasi pada tahun ini menjelaskan peran biomekanika yang disebut sebagai studi tentang aspek mekanis organisme hidup dan memainkan peran penting dalam analisis gerakan manusia. Adapun berbagai prinsip biomekanika dapat membantu meningkatkan teknik dan performa, serta mencegah risiko cedera. Studi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal efisiensi gerakan, presisi teknik, dan hasil performa di antara peserta yang menerima intervensi perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil ini menyoroti pentingnya penggabungan teori biomekanika ke dalam program latihan fisik. Hal ini akan membantu meningkatkan performa fisik, mencegah cedera, dan menciptakan strategi latihan fisik yang dipersonalisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejalan dengan artikel yang dibuatoleh Abdullahi Bashir sekira dua bulan yang lalu dalam Jurnal Hasil Penelitian Teknik dan Penelitian Ilmiah menyatakan bahwa biomekanika menerapkan mekanika klasik guna mempelajari makhluk hidup dengan fokus pada benda kaku seperti tulang manusia, yang memungkinkan pengukuran kuantitatif posisi dan orientasinya. Dalam beberapa dekade terakhir, model biomekanika telah digunakan untuk mempelajari gangguan gerak akibat gangguan fisik dimana teknik rehabilitasi bertujuan untuk menahan berbagai prinsip konservasi energi dan secara individual meredam energi mekanik sistem biomekanik, sambil memastikan pengaturan sistem tertentu oleh sistem saraf dari tugas rehabilitasi yang ditargetkan. Otot dan jaringan lunak sering dimodelkan sebagai pegas dan peredam nonlinier untuk membangun konsep normalitas menggunakan teori sistem dinamika nonlinier. Analisis rehabilitasi praktis menekankan gerakan siklik yang ditemukan dalam berbagai aktivitas keseharian sehingga menjadikan gerak siklik sebagai fokus dari studi biomekanika ini. Studi ini mempertimbangkan berbagai prinsip mekanis guna mengendalikan sistem fisik nonlinier periodik. Gerakan nonlinier dapat dimodelkan menggunakan teori gaya dorong analog dengan ekspresi polinomial, yang menjawab tantangan yang dihadapi oleh metode konvensional. Pada saat ini, pasar negara berkembang sedang mempromosikan sistem rehabilitasi terpadu, perangkat hemat biaya, dan sistem pembelajaran kinetik selain untuk meningkatkan akses penyandang disabilitas. Oleh karenanya diperlukan konsep inovatif, seperti sistem pelatihan umpan balik guna mendorong pergeseran rehabilitasi dari klinik ke layanan rumah. Transisi ini membuka banyak peluang baru untuk menerapkan analisis biomekanika dalam praktik klinis dan menawarkan metode baru untuk mengajarkan biomekanika kepada para profesional.
Penulis :
dr. Hendriko, Sp.KFR
Anggota IDI Cabang Kota Bogor – Dokter RS Hermina Bogor














