Memaafkan Itu Menyehatkan dan Membahagiakan

- Penulis

Jumat, 7 Juli 2023 - 03:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

gb memaafkan Memaafkan Itu Menyehatkan dan Membahagiakan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SUARA UTAMA. Orang tak bisa hidup bahagia dengan rasa sakit hati dan kemarahan terhadap orang lain, apalagi ditambah dengan keinginan balas dendam. Beban berat seperti ini harusnya dihilangkan agar hati terhindar dari penyakit, dan hidup lebih sehat dan bahagia.

Rasa sakit hati dan kemarahan karena disakiti atau dianiaya orang lain, selain mempengaruhi kesehatan batin juga mempengaruhi kesehatan jasmani. Disadari atau tidak rasa sakit hati yang mendalam dapat merusak jiwa dan kesehatan. Maka memaafkan adalah obatnya. Dengannya tubuh menjadi lebih rileks, aliran darah lebih lancar karena jantung bekerja normal tanpa ganguan. Ketimbang untuk orang lain, memaafkan sebenarnya amat baik manfaatnya buat diri kita sendiri. Lalu bagaimana caranya?

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Memaafkan Itu Menyehatkan dan Membahagiakan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara umum, memaafkan merupakan salah satu cara seseorang dalam melepaskan dendam atau rasa kesal, marah, dan kecewa pada orang lain. Bukan sekadar berkata ‘maaf’, tetapi memaafkan juga merupakan sebuah medium untuk menunjukkan rasa empati sebagai bentuk pengampuan pada mereka yang telah menyakiti.

Tidak dapat dipungkiri juga, bahwa ketika seseorang saling memaafkan satu sama lain, akan ada banyak manfaat yang didapatkan dari berbagai aspek kesehatan. Sebaliknya, menyimpan dendam akan suatu permasalahan malah dinilai tidak baik bagi kesehatan fisik maupun mental.

BACA JUGA :  AR Learning Center dan Suara Utama Turun Aksi Sebar Paket Sembako tuk Warga Menengah ke Bawah

Memang tak selalu mudah memaafkan kesalahaan orang lain. Faktor psikologis seperti pembiasaan dari orang tua (yang tentu ditiru anak-anaknya) atau kurang matangnya kepribadian seseorang, adalah sedikit dari sebab kenapa orang sulit memberi maaf. Akan tetapi tak lantas membuat kita menjadi orang yang sukar memafkan bukan? Apalagi sebagai makhluk paling sempurna yang diberi pilihan, mau memaafkan atau tidak, mau terus menderita atau tidak.

Cara yang cukup sederhana untuk adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut:

  1. Hadapilah kemarahan, sakit hati dan rasa malu Anda.
  2. Jalankan proses memaafkan, lakukan itu dan buang jauh-jauh keinginan balas dendam.
  3. Pahamilah mereka yang bersalah pada anda, kita tidak sedang menghakimi seseorang, berusahalah empati terhadapnya.
  4. Sembuhkanlah diri anda.

Langkah-langkah praktis ini dapat kita praktekkan untuk sakit hati, kekecewaan, kemarahan dalam skala kecil atau besar. Motivasi memaafkan harusnya lebih kuat, karena Allah menyatakan dalam berbagai ayat di al-Qur’an, Allah memberi keutamaan orang yang pemaaf. Juga contoh Rasulullah adalah orang yang mampu memaafkan walau sekeji apapun perlakuan yang diterimanya. Wallahu’alam…

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan
Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya
Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
Berita ini 34 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:29 WIB

Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:11 WIB

Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:48 WIB

Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:03 WIB

Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Berita Terbaru