SUARA UTAMA, SLEMAN – Pelatihan dan Sertifikasi sebagai peningkatan kompetensi di Lembaga Pelatihan AR Learning Center. Pelatihan bagi kaum intelektual memang bukanlah hal yang baru. Tetapi hal yang penting adalah bagaimana ilmu dapat diserap dan tentu saja bermanfaat pada diri sendiri dan masyarakat.
BACA JUGA: Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara (YPPN) resmi Soft Launching
Kelas Privat AR Learning Center
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lembaga AR Learning Center kini hadir sebagai penyelenggara kegiatan pelatihan dan sertifikasi yang dilakukan secara daring online dan offline tatap muka. AR Learning Center merupakan Pusat pembelajaran, pendidikan, pengkaderan untuk mengadakan beberapa softskill yang sangat berguna untuk menopang kinerja dan improvment di dalam organisasi maupun institusi. Saran dari pelatihan AR learning Center tentu saja bukan hanya mahasiswa ataupun pekerja, tetapi juga para praktisi yang tujuannya mengasah dan mengembangkan kompetensi.
Lembaga AR Learning Center selain membuka kelas umum bersifat kegiatan berlangsung dengan para peserta baik online dan offline, AR Learning Center juga membuka dan menerima kelas khusus loh, tentu syarat dan ketentuan berlaku dan kegiatan lainnya beda termasuk biaya pendaftaran beda dengan kelas umum, karena di kelas privat tentu lebih banyak mengorbankan waktu, kinerja, dan bisa dikatakan dadakan tapi tetap professional pelayanan. Informasi detailnya bisa konfirmasi ke call center resmi 081232729720 atau kunjungi website resmi www.arlearningcenter.id
BACA JUGA: Lowker Lembaga AR Learning Center Yogyakarta: Customer Service dan Digital Marketing
Belum lama ini, Lembaga AR Learning Center menerima kelas Privat bersama peserta dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau dari PT Jasa Raharja Yogyakarta bersama Master Trainer AR Learning Center.
Menurut Pakar Human Resources Development (HRD) AR Learning Center, Coach Dr. (Cand) Yuan Badrianto, CT-ALC mengatakan, perkembangan teknologi berupa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan sebuah keniscayaan bagi umat manusia. Sebab, keberadaan AI dapat memudahkan dan membantu kinerja manusia dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan.
“Namun, yang perlu diingat kita semua adalah AI bukan segala-galanya. Sebab, AI tidak dapat menggantikan soft skill yang dimiliki oleh karyawan,” kata Coach Yuan, salah satu Trainer AR Learning Center dan Pembina Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara dalam acara Pelatihan Certified Human Resources Analyst (CHRA) secara daring, Rabu (12/01/2022).
Menurut Coach Yuan, penggunaan AI oleh dunia industri atau perusahaan bukan sebuah ancaman bagi para pencari kerja. Ada sejumlah pos pekerjaan tertentu yang tidak dapat dialihkan kepada robot. Misalnya, pos jabatan pemimpin perusahaan, manajer devisi, dan lain sebagainya.
“Justru ketika muncul robot AI, ada banyak keterampilan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan yaitu tenaga kerja yang dapat mengeoperasikan robot AI tersebut. Jadi, para tenaga kerja sekarang harus benar-benar paham teknologi digital. Kalau nggak paham teknologi digital ya pasti ketinggalan, sulit mencari pekerjaan,” terang Yuan Best Trainer AR Learning Center Periode Pertama tahun 2021.
Karena itu, ia menyarankan kepada generasi remaja Indonesia untuk terus belajar teknologi digital. Dengan soft skill bidang teknologi informasi dan digital tersebut maka akan mudah mencari pekerjaan. “Perusahaan tentu juga akan mencari tenaga kerja yang paham dengan teknologi,” jelasnya.
Peserta pelatihan CHRA, Wahyu Agung mengatakan, ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan usai mengikuti pelatihan tersebut. Antara lain, dirinya semakin memahami bagaimana proses melakukan seleksi atau rekrutmen karyawan, bagaimana cara menganalisa ketersediaan sumber daya manusia (SDM), dan memprediksi kebutuhan SDM di masa akan datang seiring perkembangan teknologi informasi dan kecerdasan buatan atau AI.
“Saya juga jadi paham bagaimana mengatasi persoalan ketika ada posisi jabatan di sebuah perusahaan mengalami kekosong. Bagaimana strateginya dan apa saja yang harus dilakukan agar perusahaan tetap jalan dengan baik ketika ada jabatan yang kosong,” terang Wahyu yang merupakan karyawan PT Jasa Raharja ini.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga mengajarkan kepada dirinya bagaimana mengatasi masalah ketika produktifitas para karyawan menurun dan apa saja yang harus diatur dalam sebuah perjanjian kerja antar perusahaan dengan calon karyawan sesuai dengan undang-undang tenaga kerja.
“Jangan sampai, perjanjian kerja yang dibuat tersebut merugikan salah satu pihak. Karyawan harus mentaati dan mematuhi perjanjian kerja dan SOP perusahaan dalam menjalankan tugasnya. Jadi, kita generasi mudah Indonesia jangan takut dengan kemajuan kecerdasan buatan atau AI. Sebab, AI tidak dapat menggantikan soft skill yang dimiliki oleh manusia,” terang Alumni Universitas Janabadra Yogyakarta ini.