
Dalam berbagai momentum sosial dan keagamaan, tokoh masyarakat dan aktivis Islam menegaskan kembali bahwa agama Islam menolak keras segala bentuk kekerasan, teror, dan tindakan ekstrem yang mengatasnamakan agama.
Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam), mengajarkan kedamaian, kasih sayang, dan keadilan. Setiap tindakan terorisme yang menimbulkan ketakutan dan korban jiwa tidak pernah sejalan dengan nilai-nilai Islam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
> “Islam tidak pernah mengajarkan untuk menebar ketakutan. Justru Islam mengajarkan kasih sayang, perdamaian, dan penghormatan terhadap sesama manusia,”
ujar salah satu tokoh LSM keagamaan di Jakarta.
Rilisan ini juga menyoroti bahwa gerakan terorisme sering kali memelintir ayat-ayat suci untuk membenarkan kekerasan, padahal mayoritas ulama dan ormas Islam di Indonesia telah sepakat bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan penghinaan terhadap ajaran Islam itu sendiri.
Para tokoh menyerukan agar umat Islam tetap bersatu menjaga persaudaraan dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan kekerasan, baik di dunia nyata maupun media sosial. Pemerintah dan lembaga keagamaan juga diharapkan memperkuat pendidikan Islam moderat di pesantren, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
> “Musuh kita bukan agama, tapi kebencian dan kebodohan. Mari buktikan bahwa Islam sejati adalah pembawa kedamaian, bukan sumber ketakutan,”
tegas salah satu peserta deklarasi anti-terorisme.
Rilisan ini menutup dengan ajakan nasional:
💚 “Islam Cinta Damai – Lawan Terorisme dengan Akhlak dan Pengetahuan.”
—
🕌 Catatan FAKTUAL:
Kegiatan: Deklarasi Islam Anti Terorisme
Lokasi: Jakarta dan berbagai kota besar di Indonesia
Tanggal: 8 Oktober 2025
Peserta: Tokoh agama, LSM Islam, aktivis pemuda, dan masyarakat umum
Situasi: Aman dan kondusif
Penulis : Ziqro Fernando
Editor : Ziqro Fernando














