SUARA UTAMA,Merangin — Kondisi jembatan penghubung Desa Koto Baru–Seling, Kecamatan Tabir Lintas, kembali menelan korban. Pada Kamis malam (12/12/2025) sekitar pukul 19.50 WIB, tiga warga terjatuh dari jembatan yang lantainya sudah jebol dan licin, menyebabkan mereka mengalami luka serius pada bagian tangan dan kaki.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, insiden terjadi ketika para korban melintas sepulang dari memanen sawit. Saat melewati bagian jembatan yang sudah rusak parah, mereka diduga tergelincir karena pijakan lantai yang rapuh dan bergoyang. Motor yang mereka kendarai pun ikut terjatuh ke dasar sungai.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa para korban ke rumah warga terdekat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka bertiga jatuh saat melintasi jembatan itu. Tangan dan kaki mereka luka-luka,” ujar MN, warga setempat, Jumat (12/12/2025).
Kondisi para korban kini dilaporkan stabil setelah mendapatkan perawatan medis di kediaman masing-masing.
Peristiwa ini kembali memantik kekecewaan warga Koto Baru. Mereka menegaskan bahwa kerusakan jembatan tersebut sudah berulang kali dilaporkan ke pihak terkait. Namun hingga insiden ini terjadi, belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
“Kami sudah berkali-kali menyampaikan keluhan. Jembatan ini akses utama ribuan warga. Kalau dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin nanti jatuh korban jiwa,” ungkap seorang warga.
Jembatan itu sehari-hari dilewati anak sekolah, ibu-ibu yang berbelanja, hingga para petani. Kerusakan paling parah berada pada bagian lantai jembatan yang jebol, tali-tali penopang yang sudah putus, serta posisi lantai yang tak lagi menyatu dengan tiang utama. Kondisi tersebut membuat jembatan bergoyang hebat saat dilalui.
Lebih memprihatinkan lagi, bagian tanah di sisi jembatan terus terkikis aliran sungai, membuat struktur jembatan makin rawan longsor.
Masyarakat berharap pemerintah daerah, khususnya Pemkab Merangin, tidak hanya sekadar turun meninjau, tetapi benar-benar memberikan solusi kerusakan yang sudah bertahun-tahun dikeluhkan.
“Kami tidak butuh janji lagi. Kami butuh perbaikan permanen dan layak, bukan tambal-sulam yang hanya bertahan beberapa bulan,” tegas warga lainnya.
Warga meminta pemerintah segera melakukan pengecekan langsung di lapangan dan menetapkan jadwal perbaikan yang jelas sebelum jembatan tersebut benar-benar ambruk dan mengakibatkan korban lebih banyak.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama












