SUARA UTAMA – Jakarta, 23 September 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini kembali menguat, ditopang oleh kenaikan sejumlah saham di sektor tambang dan emas. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham-saham tertentu bahkan menyentuh batas auto rejection atas (ARA), menandakan antusiasme investor yang tinggi.
Saham Baru EMAS Sentuh Batas ARA
Saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (kode: EMAS) langsung mencuri perhatian. Pada hari perdana pencatatannya, saham ini melesat 25 persen hingga menyentuh level ARA. Prospek bisnis emas yang dinilai menjanjikan membuat EMAS ramai diburu investor sejak awal perdagangan.
BUMI dan CDIA Menguat
Selain EMAS, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat hingga 12,40 persen. Saham CDIA juga mengalami kenaikan 3,36 persen pada sesi perdagangan pagi. Kenaikan saham-saham tersebut sejalan dengan meningkatnya minat investor pada sektor energi dan komoditas, yang masih menjadi penopang perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
IHSG Cetak Rekor Intraday
Pergerakan positif saham-saham tambang dan emas mendorong IHSG menembus rekor intraday baru. Sejumlah analis menilai penguatan ini tidak hanya dipicu oleh sentimen harga komoditas global, tetapi juga faktor domestik.
Dorongan Ekonomi dari Pemerintah
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah akan menjaga stabilitas fiskal dan terus mendorong pertumbuhan melalui kebijakan yang berorientasi pada penguatan sektor riil. “Kebijakan fiskal diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, mendorong investasi, dan memperkuat sektor strategis, termasuk energi dan pertambangan. Stabilitas ini diharapkan dapat memberi ruang bagi pasar modal untuk tumbuh,” kata Purbaya dalam keterangan resminya.
Analisis Fundamental & Teknikal
Menurut Yulianto Kiswocahyono, S.E., S.H., BKP, praktisi perpajakan sekaligus pengamat pasar modal, penguatan saham-saham tambang hari ini bisa dilihat dari dua sisi:
- Analisis Fundamental
Yulianto menilai prospek jangka menengah saham BUMI dan EMAS ditopang oleh harga komoditas global yang masih tinggi. Permintaan energi dan logam mulia relatif stabil, sehingga mendukung kinerja keuangan emiten. “Dari sisi fundamental, valuasi saham tambang masih menarik jika harga komoditas bertahan. Namun investor tetap harus memperhatikan biaya produksi, regulasi, dan arah kebijakan ekspor pemerintah,” ujarnya. - Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, Yulianto melihat tren kenaikan BUMI sudah menembus level resistance penting di sekitar Rp100 per saham, dengan potensi menuju level berikutnya jika volume transaksi tetap tinggi. Sementara EMAS, meski naik tajam karena faktor IPO, perlu diwaspadai karena secara teknikal bisa mengalami koreksi sehat setelah menyentuh ARA. “Investor sebaiknya memperhatikan area support baru yang terbentuk setelah lonjakan hari ini, sehingga keputusan beli maupun jual lebih terukur,” tambahnya.
Penutup
Dengan dukungan kebijakan pemerintah, sentimen harga komoditas global, serta respons positif investor, pasar modal Indonesia menunjukkan sinyal optimisme. Meski demikian, Yulianto mengingatkan agar investor tetap disiplin memadukan analisis fundamental dan teknikal dalam mengambil keputusan.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














