SUARA UTAMA, Jayapura – Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Lembah Hijau (FK-PMLHK) Jayapura, menggelar diskusi tentang pembungkaman ruang demokrasi di Papua bertempat asrama Kamuu, Perumnas 1 Waena, Jayapura, Papua, Minggu (20/11/2022) malam.
Diskusi ini dilakukan oleh Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) FK-PMLHK dengan tema “Respons Mahasiswa Papua Terhadap Pembungkaman Ruang Demokrasi di Papua.” dimoderatori oleh Petrus Bobii, anggota FK-PMLHK dan narasumber Jhon F.Tebai
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sesi diskusi itu, Jhon F.Tebai mengajak supaya membangun rasa solidaritas dan jejaring dengan orang-orang di luar Papua.
“Setiap kali kita menyampaikan aspirasi, pasti ujung-ujungnya ditodong dan dikejar namun jika pemerintah bahkan elemen-elemen negara yang melakukan kesalahan itu tidak diperhatikan,” jelas Tebai melalui sambungan telepon kepada Suara Utama.Id
“Menyampaikan aspirasi itu adalah hak kami, sebab itu saya mengajak kawan-kawan semua yang hadir di sini, kita harus membangun jejaring dengan kawan-kawan di luar Papua. Supaya mereka juga mempunyai rasa kepedulian dan dapat bersuara untuk kita di sini.”
Pada kesempatan yang sama, koordinator SDM FK-PMLHK, Habaku Dogomo mengatakan undang-undang bukan milik pemerintah dan saat ini yang terjadi di Papua itu hukum makin tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Sementara itu, Dogomo sangat terkesan karena diskusi ini dapat dilakukan bersama-sama. Sebab, isi diskusi ini sangat penting untuk semua kalangan baik mahasiswa pemuda di Papua.
“Saya terkesan pada diskusi kali ini karena memang ada beberapa mahasiswa di antara kita tidak sadar bahkan menganggap hal ini sepeleh dengan apa yang sedang terjadi di atas tanah kita sendiri,” jelas Dogomo pada seluruh partisipan diskusi.