Bukittinggi,suarautama.id-
DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Bukittinggi hari ini secara resmi melakukan pelantikan pengurus baru. Acara pengukuhan yang berlangsung di Balai Sidang Bung Hatta ini menandai babak baru kepemimpinan organisasi guru PAI, dengan Herlina Rasyid ditetapkan sebagai Ketua untuk periode 2024–2029, didampingi oleh Indro Syahputra sebagai Sekretaris.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengukuhan dilaksanakan langsung oleh Ketua DPW AGPAII Sumatera Barat, Rimelfi, S.PdI, MM, M.A, di hadapan pejabat pemerintah, tokoh pendidikan, dan ratusan guru dari jenjang TK hingga SMA/SMK.
Acara dihadiri oleh berbagai pihak penting, antara lain:
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, diwakili oleh Staf Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Ir. Nizam Ul Mulk, M.Si
Pemerintah Kota Bukittinggi, diwakili Wakil Wali Kota, H. Ibnu Azis
Ketua DPRD Kota Bukittinggi, H. Syaiful Efendi, Lc, M.A
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi melalui Kabid Kebudayaan, H. Heru Triastanawa, S.Pd, M.Pd
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. DR. Silfia Hanani, M.Si
Kemenag Bukittinggi melalui Kasi PAI, H. Drs. Tamrin
Praktisi pendidikan, Buya Asra Faber, M.A
Selain prosesi pelantikan, seremoninya juga dirangkaikan dengan seminar nasional bertema “Peran Guru sebagai Teladan dan Pembimbing dalam Mendidik Akhlak di Tengah Krisis Moral.” Pembicara utama dalam seminar ini adalah Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, dan Rektor UIN Bukittinggi, Prof. DR. Silfia Hanani, M.Si.
Sejak didirikan pada tahun 2019, AGPAII Bukittinggi telah melalui masa kepemimpinan awal di bawah Hengki Refegon (Ketua) dan Arifin Fajri (Sekretaris) periode 2019–2024. Pada periode tersebut, organisasi masih dalam fase “startup”, dengan fokus pada pembangunan fondasi.
Dengan kepengurusan baru, pengharapan muncul untuk AGPAII Bukittinggi agar tidak hanya menjadi wadah silaturahmi tetapi juga pusat peningkatan kompetensi guru dan penggerak inovasi pendidikan agama Islam di Kota Bukittinggi.
Ketua terpilih, Herlina Rasyid, menegaskan bahwa tantangan ke depan sangat berat:
“AGPAII harus bergerak, bukan hanya hadir di forum-forum formal, tapi juga memberi kontribusi nyata dalam kualitas pembelajaran agama Islam.”
Di tengah derasnya arus digital dan perubahan zaman, guru PAI dituntut mampu membumikan nilai-nilai Islam di ruang kelas dan ruang publik, serta menjaga akhlak generasi muda sebagai garda terdepan perubahan moral.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando














