Padang,suarautama.id-
Minangkabau memiliki potensi untuk menjadi Daerah Istimewa seperti Aceh dan Yogyakarta, tetapi prosesnya tidaklah mudah.
Wacana perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) telah bergulir sejak 2014 dan masih terus diperjuangkan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa alasan yang diajukan untuk mendukung status Daerah Istimewa Minangkabau adalah:
*Keunikan budaya dan adat*:
Sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau yang unik dan berbeda dari daerah lain di Indonesia.
*Sejarah dan peran dalam kemerdekaan*:
Minangkabau memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, termasuk Wakil Presiden pertama dari Sumatera Barat dan Bukittinggi sebagai Ibu Kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
*Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK)*:
Filosofi ini menjadi landasan bagi masyarakat Minangkabau dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:
Kajian akademis yang mendalam:
Perlu dilakukan kajian akademis yang komprehensif untuk memperkuat argumen tentang keistimewaan Minangkabau.
Dukungan luas :
Perlu adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, masyarakat Minangkabau, dan tokoh-tokoh nasional.
Strategi yang tepat :
Perlu disusun strategi yang tepat dan terukur untuk meyakinkan pemerintah pusat tentang pentingnya status Daerah Istimewa Minangkabau.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada beberapa langkah konkret yang diambil untuk memperjuangkan status Daerah Istimewa Minangkabau, seperti :
Pembentukan Tim Kerja Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM):
Tim ini telah menyelesaikan Naskah Akademik tentang DIM.
Dukungan dari LKAAM
Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) telah mengajukan beberapa alasan kuat untuk mendukung usulan DIM.
Dengan demikian, meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, Minangkabau memiliki potensi untuk menjadi Daerah Istimewa seperti Aceh dan Yogyakarta.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando
Sumber Berita : Infokom Lakam














