Disnaker Kota Bogor Bekerjasama dengan IJBnet Open House Program SSW Pengiriman SDM ke Jepang

- Penulis

Jumat, 11 Oktober 2024 - 21:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Peserta yang hadir dalam acara Open House  program SSW bekerja di Jepang Disnaker Kota Bogor (Agus Budiana/Suara Utama)

Foto : Peserta yang hadir dalam acara Open House program SSW bekerja di Jepang Disnaker Kota Bogor (Agus Budiana/Suara Utama)

SUARA UTAMA – Bogor. Dalam rangka mengurangi angka pengangguran di kota Bogor, Disnaker kota Bogor bekerjasama dengan IJBnet akan mengirimkan program SSW masyarakat  kota Bogor yang ingin  bekerja di jepang.  IJBnet yang memfasilitasi, masyarakat yang ingin bekerja di jepang dibidang pertanian dan perhotelan. BLK nya sendiri adalah tempat pelatihan bagi anak-anak yang berminat bekerja di jepang. Hari ini diadakan open house dari kegiatannya IJBnet,  Open house ini diperuntukan bagi anak-anak yang berminat dan sudah mendaftar, kami mengundang mereka bersama orang tuanya hari ini. Untuk kepastian bagaimana, sama pelatihnya bagaimana nanti akan disampaikan lebih lanjut oleh pak Yani dari IJBnet.  Demikian penjelasan dari kepala UPTD BLK Disnaker kota Bogor Gita Novianti, jumat siang 11/10/2024 bertempat di gedung UPTD BLK Disnaker kota Bogor.

Jelasnya,  Yani perwakilan IJBnet ( Indonesia- Japan Business network) menyampaikan bahwa  program pengiriman pekerja berketerampilan khusus atau SSW( Specified Skilled Worker ) adalah  mengirimkan pemuda di Indonesia yang berusia 18-30 tahun. Untuk bidang pertanian ada kekhususan, lulusan SMP juga boleh. Selebihnya minimal lulusan SMA, SMK dan Diploma. Bagi lulusan S1 yang ingin mendaftar tidak kami larang. Mereka yang sudah mendaftar akan diseleksi administrasi tinggi badan, berat badan, tubuh tidak bertato.

Pengecekan medical check up untuk item-item dasar selanjutnya wawancara dari mitra jepang.  Setelah itu bagi yang lulus administrasi,  wawancara dan psikotes akan mengikuti pendidikan bahasa jepang dan pendidikan keahlian misalnya pertanian dalam bahasa Jepang semuanya dilaksanakan di BLK dalam rentang waktu 6 bulan. Setelah selesai mereka akan mengikuti tes kemampuan berbahasa jepang EJLPT, level tertinggi N1, level terendah N 5. mereka harus lulus N 4, termasuk harus lulus tes keahlian SSW.  Setelah lulus akan dikirimkan, semuanya ada 16 bidang yang akan disalurkan yang terbanyak adalah bidang keperawatan.

Lanjutnya,  yang terdekat adalah bidang pertanian, kelas dimulai akhir bulan oktober karena kebutuhan tenaga kerja untuk bidang pertanian sangat besar.  Kelas berikutnya akhir bulan nopember bidang perhotelan, restoran industri makanan dan minuman. 1 kelas minimum 20 orang, kalau peminatnya banyak akan dibuka 2 kelas atau  1 kelas itu kapasitasnya lebih dari 20 orang.

Tujuannya adalah untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di kota Bogor, seperti tadi yang disampaikan oleh ibu kepala BLK. Masa pendaftaran ditutup 12 oktober, apabila peminatnya masih banyak akan dipertimbangkan.  Pendidikan akan dimulai tanggal 28 oktober untuk bidang pertanian, kalau kuotanya sudah penuh kelas akan ditutup.  Tapi kalau ada dari umum yang mendengar informasi dari mulut kemulut, akan kami pertimbangkan pungkasnya.

Terlihat peserta yang hadir di Aula kurang lebih 50 orang, semuanya sangat antusias untuk mengikuti program ini dibuktikan dengan kehadiran para orang tuanya yang mengantar, atas undangan yang disampaikan oleh UPTD BLK Disnaker kota Bogor.

Penulis : Agus Budiana

Editor : Redaksi Suara Utama

Sumber Berita : Kepala UPTD BLK Disnaker Kota Bogor, IJBnet

Berita Terkait

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Berita ini 119 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB