Penyair

Jhon Minggus Keiya

Bedugul, 24 Agustus 2024

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Bimbang Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Sang surya menerangi nirwana di jagat

Sekejab cakrawala meneteskan rintik-rintik

Aku bertepi di pondok tak bersobat

Daku bagaikan sebatangkara tak berpijak 

Setiap pasang bani berlalu lalang cepat kilat

Aku kemelitan adakah dia gerangan daku diajak

 

Aku mendekap si Jegeg tersipu malu

Manis dikau menyambutku sebagai tamu

Namun dikau menjebak jiwa inih ingga runtuhkan imaniku

Buah pikir mengawang tak menentu

Daku jatuh dalam molek roman wajahmu

 

Batin tidak dapat menahan bibir ucap tegasku 

“Engkau tak semanis Danau Paniai”.

“Engkau tak sejernih Danau Tage”.

“Engkau tak sesuci Danau Tigi”.

 

Aku bertanya ketika kuteguk segelas

Kopi sambil melirik unikmu yang membahana

BACA JUGA :  Sesaat Indah

Dimana mahkotamu ?, Dimana tahtamu ?

Wahai “Beratan”…

Namun aku sudah tahu engkau telah membual

Dikau patuh dalam harapan yang bebal

 

Bimbang !

Aku bimbang…

Apa makna rintik-rintik yang tak beralasanmu

Aku bimbang…

Dikau menyudutkanku dengan mengadu pada merah jingga sore itu

 

Jalanku sudah tanpa arah yang menentu

Jika aku padamu, jangan beralasan sedih dalam bahagiamu

Ladang hati tak subur semua melayu sebab ulahmu

 

Aku menatap wajahmu

“Kau bukan manisku”

Aku satukan jemariku

“Kau bukan jernihku”

Aku bersandar di bahumu

“Kau bukan suciku”

 

Dimanakah akhir dari kebimbangan ini akan berlabu kini

Pujangga berkelana tak dapat bersemedi 

Daku haturkan segenggam harapan dimalam sunyi

Dewi Danu memberi kemakmuran dan kesuburan dalam benak agar bersemi