Adab Luntur Hidup Hancur

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Perlunya Adab dalam kehidupan. Suarautama.id

Ilustrasi: Perlunya Adab dalam kehidupan. Suarautama.id

SUARA UTAMA- Di era modern ini, adab, akhlak, karakter , Attitude atau sebutan lainnya sering kali terabaikan dan dianggap remeh. Padahal, adab adalah fondasi utama dalam membentuk karakter seseorang.

Ilmu dan kecerdasan tanpa adab hanya akan menghasilkan individu yang tidak beretika, bahkan bisa menjadi perusak tatanan sosial. Sayangnya, semakin berkembangnya teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat, nilai-nilai adab semakin terkikis.

Mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana kita bisa mengembalikan adab sebagai jati diri manusia?

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Adab Luntur Hidup Hancur Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyebab Kemunduran Adab

1. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial

Teknologi memudahkan komunikasi, tetapi juga membawa dampak negatif terhadap adab. Kebebasan berbicara di media sosial sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, serta debat tanpa etika.

Anonimitas di dunia maya membuat banyak orang merasa bebas melanggar norma sopan santun tanpa konsekuensi nyata (Nasrullah, 2016).

2. Kurangnya Teladan dari Orang Dewasa

Anak-anak dan remaja belajar dari lingkungan sekitarnya. Jika mereka melihat orang tua, guru, atau pemimpin bertindak kasar, tidak menghargai orang lain, atau abai terhadap nilai moral, maka mereka akan meniru perilaku tersebut.

Adab tidak cukup diajarkan melalui teori, tetapi harus dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari (Haidar, 2017).

3. Lemahnya Pendidikan Karakter

Pendidikan di sekolah lebih menitikberatkan pada aspek akademik dibandingkan pembentukan karakter.

Siswa dikejar untuk mencapai nilai tinggi, tetapi sering kali tidak dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya etika dan adab dalam kehidupan bermasyarakat (Syamsudin, 2020).

4. Kurangnya Kesadaran dalam Keluarga

Keluarga adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar adab. Namun, kesibukan orang tua sering kali membuat mereka kurang memberikan perhatian terhadap pembentukan karakter anak.

Akibatnya, anak-anak tumbuh tanpa pemahaman kuat tentang pentingnya adab dalam interaksi sosial (Gunawan, 2019).

Solusi untuk Memantapkan Adab sebagai Jati Diri

1. Menjadi Teladan yang Baik

Orang tua, guru, dan pemimpin masyarakat harus menunjukkan perilaku yang mencerminkan adab yang baik. Kesopanan dalam berbicara, sikap hormat terhadap orang lain, serta rendah hati harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari agar dapat dicontoh oleh generasi muda.

BACA JUGA :  Djojodigdo dan Pesanggrahan Djojodigdan: Jejak Seorang Patih di Tanah Blitar

2. Menggunakan Media Sosial dengan Bijak

Media sosial harus digunakan untuk hal-hal positif, seperti menyebarkan informasi yang bermanfaat, berdiskusi dengan etika, dan saling menghormati perbedaan pendapat. Saring informasi sebelum menyebarkannya dan biasakan mengedepankan empati dalam komunikasi daring.

3. Memperkuat Pendidikan Karakter di Sekolah

Sekolah harus memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan karakter, tidak hanya dalam teori tetapi juga praktik. Program seperti pembelajaran berbasis proyek sosial, diskusi etika, serta penghargaan bagi siswa yang menunjukkan sikap baik dapat membantu membentuk karakter generasi muda.

4. Menghidupkan Budaya Adab dalam Keluarga

Keluarga harus kembali menjadi pusat pendidikan adab. Membiasakan anak mengucapkan salam, meminta izin, berterima kasih, dan menghormati orang tua adalah langkah awal dalam menanamkan adab.

Aktivitas bersama seperti makan tanpa gawai, berdiskusi, serta mendidik dengan kasih sayang dapat memperkuat nilai-nilai etika dalam keluarga.

5. Mengadakan Forum Diskusi dan Musyawarah

Permasalahan terkait adab dalam masyarakat sebaiknya diselesaikan dengan dialog dan musyawarah. Ini akan membantu membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga sopan santun dan menghargai sesama.

Kesimpulan

Adab adalah cerminan jati diri manusia. Ilmu dan jabatan tidak akan memiliki makna tanpa etika yang baik. Untuk mengembalikan adab sebagai nilai utama dalam kehidupan, kita harus mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan pendidikan, dan masyarakat secara luas.

Dengan teladan yang baik dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga beretika dan bermoral tinggi. Mari kita bangun kembali budaya adab agar tetap menjadi bagian dari identitas manusia.

Referensi
Gunawan, A. (2019). Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haidar, A. (2017). Membangun Peradaban Berbasis Etika dan Moral. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasrullah, R. (2016). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Syamsudin, M. (2020). Pendidikan Karakter di Sekolah: Teori dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Penulis : Yoni Wahyu Sampurna, Guru Bahasa Indonesia SMPN Satu Atap 1 Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung.

Editor : Nafian Faiz

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
SD YPPK Goodide Resmi Luncurkan Program Sekolah Sepanjang Hari
Sejarah Baru! Institut Nasional Flores Wisuda Angkatan Pertama Berjumlah 36 Sarjana
Refleksi Hari Guru Nasional 2025
Festival Perahu Hias & Lomba Dayung Meriahkan HUT Mesuji ke-17: Warga Padati Sungai Mesuji!
Dari Kota ke Kampung: Semangat Sarjana Bina Desa Mengubah Pelosok Negeri
Berita ini 123 kali dibaca
"Ilmu dan kecerdasan tanpa adab hanya akan menghasilkan individu yang tidak beretika, bahkan bisa menjadi perusak tatanan sosial"

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Jumat, 28 November 2025 - 19:17 WIB

SD YPPK Goodide Resmi Luncurkan Program Sekolah Sepanjang Hari

Kamis, 27 November 2025 - 18:59 WIB

Sejarah Baru! Institut Nasional Flores Wisuda Angkatan Pertama Berjumlah 36 Sarjana

Selasa, 25 November 2025 - 11:34 WIB

Refleksi Hari Guru Nasional 2025

Senin, 24 November 2025 - 20:58 WIB

Festival Perahu Hias & Lomba Dayung Meriahkan HUT Mesuji ke-17: Warga Padati Sungai Mesuji!

Sabtu, 22 November 2025 - 10:58 WIB

Dari Kota ke Kampung: Semangat Sarjana Bina Desa Mengubah Pelosok Negeri

Berita Terbaru