SUARA UTAMA, Probolinggo – Viral nya beberapa pemberitaan di media online yang telah di terbitkan sebelumnya, perihal anggaran pengadaan gizi kering dan basah serta anggaran pengadaan farmasi di RSUD Waluyo jati. Mendapat apresiasi dari warga masyarakat kabupaten Probolinggo Jawa Timur. 16/11/2025.
Dalam pemberitaan sebelumnya di sebutkan, oknum pihak RSUD Waluyo jati masih akan berkoordinasi untuk menjawab konfirmasi media terkait kedua anggaran tersebut. Di sebutkan pula melalui Sekrataris Dinas kesehatan bahwa RSUD Waluyo jati sedang mengumpulkan data pendukung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
RSUD Waluyo jati termasuk dalam kategori Badan Publik di karena mengelola dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang wajib terbuka untuk publik. Sesuai undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). RSUD wajib terbuka kepada publik perihal anggarannya, termasuk anggaran Gizi dan Farmasi.
Apresiasi di sampaikan seorang petani “FZ” asal wilayah kecamatan Banyuanyar. Menurutnya, penggunaan anggaran khususnya pengadaan barang dan jasa di RSUD Waluyo jati perlu di pertanyakan. Ia mengaku selama ini belum pernah mendapat informasi secara terbuka terkait penggunaan anggaran tersebut.
“Kami masyarakat awam, warga kabupaten Probolinggo sangat mengapresiasi tayangan berita online yang menyoroti penggunaan anggaran di RSUD Waluyo jati. Selama ini, kami masyarakat memang tidak mengetahui berapa besar nya anggaran yang di kelola khususnya bagian gizi dan farmasi. ” Katanya.
Ia menanggapi pemberitaan yang telah tayang sebelumnya. Menurutnya, Pihak RSUD Waluyo jati diduga sibuk mengumpulkan data untuk menjawab konfirmasi media yang telah viral. Ia menegaskan bukan seperti itu yang di sebut responsif, transparan dan terbuka untuk publik.
“Jika memang dalam pengelolaan anggaran itu di kelola dengan baik, transparan, terbuka untuk publik. Siapapun yang bertanya, baik melalui jaringan sosial walaupun berhadapan langsung dan di manapun pasti langsung menjawab nya. Bukan sibuk mengumpulkan data, memverifikasi, yang terindikasi menyiapkan jawaban. Jangan bilang responsif, terbuka dan transparan. “Ucap nya.
Selanjut nya “FZ” menambahkan, Ia menduga kenapa Oknum RSUD Waluyo jati tidak langsung menjawab konfirmasi media?. Menurutnya, sedang memverifikasi data, menyinkronkan data dan mengumpulkan data dengan alasan jadwal padat.
“Kenapa oknum RSUD Waluyo jati tidak menjawab?. Patut diduga datanya masih di cari, di kumpulkan, menyiapkan data, memverifikasi dan menyinkronkan, yang pada akhirnya di jadwalkan untuk membuat klasifikasi dengan alasan pejabat RSUD sibuk, jadwal padat. Semua nya punya kesibukan bos.”imbuh nya.
Di tempat yang berbeda “AM” warga Maron juga mengapresiasi berita yang telah tayang. Namun, Ia sangat menyayangkan oknum pihak RSUD Waluyo jati yang enggan menjawab konfirmasi media terkait pengadaan barang dan jasa khususnya bagian gizi dan farmasi.
“Bagus mas, jika media menyoroti penggunaan anggaran. Namun, terkadang di anggap membuat gaduh, membuat asumsi, tidak mendidik, bahkan terkadang di musuhi. Kepada jurnalis sudah tidak menjawab apalagi kepada kami orang kecil. Apa karena konfirmasi melalui jejaring sosial, apa harus berhadapan atau harus menyembah untuk mendapatkan jawaban langsung. “Ungkap nya.
Team Media Kembali Mengkonfirmasi “dr.Izzuki” Satuan Pemeriksa Internal (SPI) lingkup RSUD Waluyo jati Kraksaan pada tanggal 15 November 2025. Melalui jejaringan yang sama seperti sebelumnya (Pesan singkat whatsap). Bagaimana tanggapan SPI terkait pemberitaan gizi kering dan basah serta farmasi?.Apa tindakan SPI dan seperti apa langkah yang di ambil nya?. Sayang nya, lagi lagi team Media tidak mendapat jawaban.
Penulis : Ali Misno














