SUARA UTAMA – Surabaya, 12 November 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menggelar seminar bertajuk “Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau dan Arah Baru Perekonomian Madura” pada Selasa (11/11) di Gedung Ahmad Yani Kampus 1, mulai pukul 08.00 pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, praktisi ekonomi, serta perwakilan pemerintah daerah.
Seminar ini menjadi wadah penting dalam membahas prospek pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis tembakau di Madura, yang digadang-gadang dapat menjadi motor baru penggerak perekonomian wilayah tapal kuda Jawa Timur. Diskusi mengangkat isu strategis terkait peluang investasi, nilai tambah industri hasil tembakau, serta keberlanjutan ekonomi masyarakat lokal.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA, menyampaikan bahwa Madura memiliki potensi ekonomi yang besar namun belum dioptimalkan secara sistematis. “Pembangunan kawasan ekonomi khusus berbasis potensi lokal seperti tembakau bukan hanya soal industrialisasi, tetapi juga pemerataan kesejahteraan. UINSA hadir untuk memberi perspektif ilmiah dan kritis dalam proses itu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pembicara memaparkan beragam perspektif. Dari sisi ekonomi, KEK tembakau dinilai mampu menciptakan rantai nilai industri yang lebih efisien sekaligus meningkatkan daya saing ekspor. Dari sisi sosial, peserta menyoroti pentingnya perlindungan bagi petani tembakau agar tidak menjadi pihak yang dirugikan oleh mekanisme pasar bebas.
Salah satu narasumber menegaskan bahwa arah baru perekonomian Madura perlu menekankan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. “Kita harus memastikan transformasi ekonomi tidak hanya berorientasi pada modal besar, tapi juga memberdayakan masyarakat akar rumput,” katanya.
Menanggapi diskusi tersebut, Rico, salah satu mahasiswa peserta seminar, menyampaikan pandangannya bahwa kegiatan seperti ini penting untuk membuka kesadaran generasi muda terhadap potensi daerah.
“Saya baru sadar bahwa tembakau bukan sekadar komoditas, tapi punya nilai ekonomi dan sosial yang besar jika dikelola dengan bijak. Seminar ini membuka wawasan saya tentang bagaimana kebijakan ekonomi bisa berpihak pada masyarakat kecil,” ujar Rico.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dan peserta aktif mengajukan gagasan mengenai inklusi ekonomi, keadilan sosial, serta strategi keberlanjutan bagi pengembangan kawasan tembakau di Madura.
Melalui kegiatan ini, UINSA menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat kajian ekonomi Islam yang adaptif terhadap isu-isu aktual, termasuk upaya membangun keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial di tingkat lokal maupun nasional.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














