SUARA UTAMA – Jakarta, 28 Oktober 2025 – Harga emas batangan di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2025). Berdasarkan data resmi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), harga emas turun sebesar Rp45.000 per gram, sehingga kini dibanderol sekitar Rp2.282.000 per gram.
Investor Waspada, Pasar Global Tekan Harga
Penurunan tajam ini terjadi seiring dengan penguatan nilai dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kondisi tersebut membuat aset tanpa bunga seperti emas menjadi kurang menarik bagi investor global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di pasar ritel, harga emas perhiasan 24 karat juga ikut terkoreksi. Beberapa toko emas besar di Jakarta, seperti Raja Emas dan Laku Emas, mencatat harga jual di kisaran Rp2.120.000 per gram.
Faktor Global Jadi Pemicu
Menurut pengamat pasar komoditas, pelemahan harga emas dipicu oleh beberapa faktor:
- Dolar AS menguat signifikan terhadap berbagai mata uang utama.
- Inflasi global mulai mereda, sehingga minat terhadap aset safe-haven menurun.
- Aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah harga emas mencapai rekor tertinggi pada awal Oktober 2025.
“Ketika risiko ekonomi menurun, investor biasanya beralih ke aset yang lebih produktif dibandingkan emas. Itulah sebabnya harga emas global ikut tertekan,” ujar Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP kepada Suara Utama, Selasa (28/10).
Komentar dari Ahli Pajak dan Keuangan
Menanggapi kondisi pasar ini, Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, seorang praktisi pajak dan keuangan, menilai bahwa penurunan harga emas tidak semata akibat faktor global, tetapi juga bisa berkaitan dengan dinamika ekonomi domestik.
“Pelemahan rupiah terhadap dolar dan penyesuaian kebijakan fiskal nasional turut memberi pengaruh terhadap psikologis pasar emas di Indonesia,” ujar Yulianto.
“Bagi masyarakat, momen ini bisa menjadi peluang untuk membeli emas sebagai investasi jangka panjang. Namun bagi pelaku usaha perhiasan, fluktuasi seperti ini memerlukan strategi stok dan pembukuan yang hati-hati agar tidak merugi,” tambahnya.
Menurut Yulianto, sektor perpajakan juga dapat terdampak secara tidak langsung. “Ketika harga emas turun, transaksi di sektor perdagangan logam mulia cenderung meningkat. Ini bisa menambah potensi penerimaan pajak dari sisi PPN maupun PPh final atas penjualan,” jelasnya.
Dampak ke Pasar Domestik
Penurunan harga di pasar global segera berdampak ke pasar domestik Indonesia. Emas batangan Antam, yang selama ini menjadi acuan harga nasional, menyesuaikan harga jualnya mengikuti tren internasional.
Pelaku pasar memperkirakan harga emas masih bisa bergerak fluktuatif dalam beberapa hari ke depan, tergantung pada data ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini.
Prospek Ke Depan
Meski tengah melemah, sebagian analis percaya penurunan ini bersifat sementara. Ketidakpastian geopolitik di beberapa wilayah serta potensi penurunan suku bunga global pada awal 2026 dapat kembali mendorong permintaan emas.
“Bagi investor jangka panjang, penurunan saat ini bisa menjadi peluang akumulasi,” tambah Yulianto.
Kesimpulan
Harga emas yang tertekan hari ini mencerminkan dinamika pasar global yang cepat berubah. Investor disarankan tetap waspada, memantau pergerakan nilai tukar dolar AS, serta menyesuaikan strategi investasi agar tetap optimal di tengah fluktuasi harga komoditas.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














