Doha, 9 Oktober 2025 — Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza akan segera diberlakukan setelah mendapat persetujuan resmi dari pemerintah Israel.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam wawancara dengan Alaraby Television Network di Qatar, Hamdan menyebut kesepakatan ini sebagai penghentian final konflik antara Hamas dan Israel yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. Ia juga menegaskan bahwa pertukaran tahanan tidak akan dilakukan hingga penghentian konflik secara menyeluruh diumumkan.
> “Gencatan senjata seharusnya mulai berlaku pukul 12.00 waktu setempat (16.00 WIB), namun kesepakatan masih menunggu persetujuan pemerintah Israel. Masyarakat internasional perlu memantau agar Israel mematuhi kesepakatan ini dan tidak berupaya membatalkannya,” ujar Hamdan.
Hamdan menuturkan, tahap pertama kesepakatan meliputi:
Penarikan pasukan Israel dari Gaza City, wilayah utara Gaza, Rafah, dan Khan Younis.
Pembukaan lima perlintasan untuk memperlancar masuknya bantuan kemanusiaan.
Penghentian operasi drone di wilayah udara Gaza selama proses pembebasan tahanan.
Proses pertukaran tahanan tersebut, menurut Hamdan, akan melibatkan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan sekitar 1.700 tahanan lainnya. Pengawasan distribusi bantuan kemanusiaan akan dilakukan oleh badan-badan internasional, bukan oleh Gaza Humanitarian Foundation.
Hamdan menegaskan bahwa pemerintahan di Gaza merupakan urusan nasional Palestina, dan “tidak ada campur tangan eksternal yang diizinkan.”
Negosiasi antara delegasi Israel dan Hamas difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, sejak Senin (6/10). Setelah beberapa hari pembahasan, kedua pihak menyetujui tahap pertama rencana perdamaian yang juga mendapat dukungan dari pemerintahan Amerika Serikat.
Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, serangan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 67.194 orang dan melukai 169.890 warga, menurut data otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza per Kamis (9/10). Konflik ini juga menyebabkan krisis kemanusiaan serius, dengan kelaparan dan pengungsian massal di wilayah tersebut.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando















