Jakarta, Oktober 2025 —
Dunia siber Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul kembali aktivitas yang dikaitkan dengan hacker beralias “Bjorka”, sosok yang sebelumnya dikenal karena membocorkan data milik lembaga pemerintah dan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak awal kemunculannya pada tahun 2022, Bjorka telah beberapa kali mengunggah dan memperjualbelikan data pribadi serta dokumen yang disebut berasal dari sistem pemerintah di berbagai platform daring. Di antaranya adalah data yang diklaim milik KPU, Polri, serta sejumlah lembaga pemerintahan lainnya.
Pihak kepolisian melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menyatakan bahwa mereka telah menangkap seorang pria berinisial WFT (22 tahun) di Madiun, Jawa Timur, yang diduga terlibat dalam aktivitas digital tersebut. Namun, aparat menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan keterlibatan langsung dan identitas asli dari sosok “Bjorka”.
Menurut pengamat keamanan siber, kasus ini menunjukkan celah besar dalam sistem perlindungan data nasional dan menegaskan pentingnya penerapan keamanan siber terintegrasi di setiap institusi publik dan swasta.
> “Insiden seperti ini menjadi peringatan agar pemerintah dan seluruh pemilik data memperkuat sistem keamanan, terutama enkripsi, audit akses, dan tata kelola informasi digital,” ujar salah satu analis keamanan digital dari komunitas keamanan nasional.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak menyebarluaskan data yang diperoleh secara ilegal dan tetap berhati-hati terhadap informasi pribadi yang diminta pihak tidak dikenal.
Hingga kini, belum ada bukti kuat mengenai lokasi atau jaringan pasti di balik identitas “Bjorka”, namun aparat memastikan langkah-langkah hukum dan forensik digital terus dilakukan.
—
Catatan Redaksi:
Rilisan ini berdasarkan data faktual dari hasil liputan berbagai sumber resmi seperti Kepolisian RI, BSSN, Kominfo, dan laporan media nasional (Kompas, Detik, CNN Indonesia, serta CNBC Indonesia) per Oktober 2025.
Penulis : Ziqro Fernando
Editor : Ziqro Fernando















