Yogyakarta ( SuaraUtama.id) Ikatan pelajar Mahasiswa/I Nabire Paniai dogiyai Deiyai Yogyakarta dan Solo sukses gelar diskusi Ipmanapandode joglo nyata 10 Pertanyaan Sikap Terhadap Situasi Meepago bersama 35 anggota ipmanapandode Jog-lo di Asrama Paniai pada hari jumat oktober 2025 di D.I.Y

Selanjutnya, berjalannya kegiatan ini, yang menjadi jubir atau moderator oleh: Anton Goo, diskusi mulai sampai selesai. Apabila selama berjalan kegiatan kami selaku pengarah dan moderator kurang menyenangkan, mohon maklum kata kedeikoto akhir kegiatan diskusi ini.
Ipmanapandode Jog-lo Sambut 43 Anggota Baru Melalui Makrab
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tema: yang diambil dalam diskusi “Pembacaan situasi Meepago” Pengantar pembacaan situasi Meepago pengarah mengangkat mengenai pidato presiden RI yang membicarakan tentang kemanusiaan atau keadilan Palestina sedangkan dinegeri sendiri di Indonesia banyak ketidakadilan sendang terjadi khusus di papua sendiri banyak ketidakadilan seperti pembunuhan, pemerkosaan, perbudakan, perampasan, dan pencurian sumber daya alam papua demi kepentingan segelintir orang yaitu para elit” Negara kolonialisme Indonesia
ipmanapandode Jog-lo gelar diskusi; Memahami Streotip untuk Melihat Kenapa Pentingnya Berorganisasi
Selanjutnya kedeikoto menjelaskan negara kolonialisme Indonesia sangat licik dalam memperlancar program- program dari pemerintah pusat dengan memperlancar pendoropan militer di papua tengah (Meepago) demi mengamankan program-program pemerintah pusat sepertinya ada 54 perusahaan ilegal yang dirancangkan oleh pemerintah pusat dengan memposisikan militer ke setiap titik perusahaan ilegal yang dirancangkan oleh pemerintah pusat demi melancarkan program-program pemerintah pusat
Aleksander Gobai; Terpilih menjadi Ketua Makrab Ipmanapandode Joglo tahun 2025
Suara kami yang lahir dari batin yang luka Pemerintah daerah provinsi Papua tengah stop memainkan peran untuk meninabobokan rakyat Papua dengan kegiatan kegiatan euforia tanpa melihat persoalan ketertindasan rakyat setempat karena ini adalah polah lama pemerintah kolonial Indonesia untuk melanggengkan kepentingan dibaliknya diatas tanah Papua.

1 Daerah yang mengalami konflik harus dipertanggung jawabkan oleh pemerintah setempat sepertinya pengungsian, dan penembakan terhadap warga sipil,
2 Pemerintah daerah segera hentikan PT” ilegal di wilayah provinsi Papua tengah, sepertinya PT blok wabu, PT logging, jl tras Nabire SP 4 topo menuju menou, jalan trans kopai satu menuju kopai 2, rencana rehap jalan trans Paniai ke intan jaya atas kepentingan blok wabu dan Pemerintah kabupaten Deiyai hentikan rancangan pembangunan pelabuhan di kapiraya
Ipmanapandode Joglo menerima 47 Anggota baru Melalui Makrab 2024
3. Pemerintah provinsi Papua tengah dan pemerintah Paniai segera hentikan dan tarik kembali pendoropan militer di wilayah Paniai dan intan jaya
4. Pemerintah provinsi Papua tengah lebih Khususnya dinas pendidikan setempat perlu memperhatikan sekolah sekolah di pelosok yang mengalami kemunduran dan ketertinggalan di dunia pendidikan
5. Pemerintah provinsi Papua tengah harus mendengarkan aspirasi dari rakyat tanpa melakukan refresivitas dari TNI dan polri, karena rakyat Papua bisa hidup tanpa perusahaan
5. Pemerintah provinsi Papua tengah hentikan pendoropan militer sebagai instrumen mengamankan rakyat Papua tengah demi mengambil hak kedaulatan masyarakat sipil
6. Pemerintah provinsi Papua tengah segera hentikan DOB kabupaten sepertinya mapia raya, Moni jaya, Paniai Barat, dan Paniai Timur

7. Pemerintah provinsi Papua tengah bubarkan militer yang menjadi tameng di bidang kesehatan dan pendidikan.
8. Indonesia hentikan rasisme terhadap bangsa Papua yang semakin memuncak sampai saat ini
9. Pemerintah Indonesia segera membuka akses jurnalis Nasional maupun internasional diatas tanah Papua
10. Tarik militer organik dan non-organik diatas tanah Papua
Dosen asal Papua di jawa Memberikan Pelatihan Menulis Kepada IPMANAPANDODE Semarang-Salatiga
BPH Ipmanapandode Jog-lo sangat apresiasi kepada pengarah atas memandu dari awal hingga akhir pembacaan situasi, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa dengan sejarah bangsanya sendiri maka itu kita jangan lupa membaca situasi daerah kita sendiri yaitu meepago karena banyak ketidakadilan selalu terjadi baik seluruh papua dan khususnya di papua tengah.
Penulis : Jhon Edowai
Editor : Mas Yatt















