New york,suarautama.id-
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Indonesia menanggapi berbagai spekulasi publik terkait insiden mikrofon yang sempat mati saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB mengenai Palestina di New York, Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan sabotase atau upaya menghalangi penyampaian sikap Indonesia, melainkan bagian dari prosedur standar yang diterapkan oleh PBB kepada seluruh delegasi. Setiap negara mendapat jatah waktu maksimal lima menit untuk berbicara, dan sistem mikrofon otomatis akan berhenti jika waktu terlampaui.
“Seluruh pesan dan sikap Indonesia terkait dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina telah tersampaikan dengan jelas sebelum mikrofon berhenti,” kata Menteri Luar Negeri RI dalam keterangan resminya.
Pemerintah Indonesia juga menyoroti bahwa kejadian serupa dialami oleh pimpinan negara lain, termasuk Presiden Turki, yang menunjukkan bahwa ini adalah mekanisme standar yang berlaku untuk semua pihak, bukan tindakan yang disengaja untuk menghalangi suara Indonesia.
Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan menyerukan solusi damai yang adil serta berkelanjutan.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando
Sumber Berita : Biro Humas dan Protokol Sekretariat Presiden














