SUARA UTAMA, Probolinggo – Bantuan Bahan Bangunan rumah (BBR) dari Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Probolinggo menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bantuan BBR akibat bencana alam gempa yang terjadi pada tanggal 17 Juli 2025 di wilayah kecamatan Tiris khusus desa Segaran. Pasal nya, pengalokasian bantuan BBR terindikasi tidak adil atau salah sasaran. 12/09/2025.
Dampak dari bencana alam gempa, mengakibatkan ada sekitar 39 rumah mengalami kerusakan ringan dan parah. Namun, pada tanggal 09 Seperti 2025, terdapat sekitar 10 rumah yang mendapatkan bantuan BBR. bantuan tersebut di cairkan melalui bank Mandiri. Sementara, warga Segaran “KPW” yang kondisi kerusakan nya parah malah tidak mendapat bantuan BBR tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang di himpun oleh team media, Namun, Ia enggan di publikasikan identitas nya mengatakan, Bahwa bantuan BBR diduga salah sasaran. “Ini aneh, siapa yang mendata untuk mendapatkan bantuan BBR?. menurut kami, yang kerusakan nya lebih parah malah tidak dapat bantuan tersebut. jadi bantuan ini terkesan tidak adil dan salah sasaran. “Ucap nya.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Probolinggo “Rachmad Hidayanto” saat di konfirmasi media melalui jejaring sosial watshap. prihal pendataan penerima bantuan BBR desa Segaran kecamatan Tiris. Mengaku ada 39 rumah warga terdampak yang di ajukan. Namun, berdasarkan surat dari Kemensos RI hanya 10 orang penerima.
“Usulan Ihktiar Dinsos Kabupaten Probolinggo Ke Kemensos RI melalui Dirjen PSKBA Kemensos. Jumlah sesuai data 39 warga terdampak Gempa, atas surat tersebut Dari Petugas Kemensos RI melakukan assessment langsung ke Lokasi, hasil assessment petugas Kemensos RI tsb hanya 10 rumah terdampak dinilai layak utk menerima Bantuan BBR nilainya bervariasi..paling tinggi mungkin 5 jt ( 1 penerima ) yg lain rata 1, 5 jt an. “Jawab nya.
Ia menyebutnya bahwa bantuan di alokasikan sebagai wujud hadir nya pemerintah terhadap warga terdampak. Dalam assessment Dinas Sosial kabupaten Probolinggo hanya mendampingi petugas dari Kemensos RI.
“Tujuannya sebagai bentuk hadirnya pemerintah utk membantu warga terdampak.. warga terdampak lainnya dapat bantuan Sembako. Dinsos ( Tagana ) dan unsur Kecamatan hanya mendampingi. “Tegas nya.
Kepala Dinas Sosial “Rachmad Hidayanto” menegaskan bahwa penerima bantuan BBR Sebanyak 10 rumah adalah Hasil assessment Kemensos RI. “Data Terdampak Gempa merupakan assessment TRC BPBD dan Tagana bersama unsur kecamatan, Pemdes Pasca Gempa Tiris, Petugas TRC BPBD dan Tagana melakukan pendataan terdampak Gempa juga atas laporan warga yg terdampak. dari Data itu Kami Dinsos berinisiatif meminta bantuan ke Kemensos RI.”Tegas nya.
Ia menambahkan, pada saat terjadi gempa di Wonogiri kecapean Tiris khususnya Desa Segaran, rumah warga terdampak di pastikan terdata oleh TCR BPBD,Tagana dan pemdes.
“Jika ada warga terdampak waktu itu apalagi parah pasti akan terdata oleh TRC BPBD dan Tagana serta oleh pemdes setempat. Bapak Bupati dan Anggota DPRD juga melakukan kunjungan kerumah rumah terdampak. “Imbuh nya.
Penulis : Ali Misno














