5 Warga Sipil tertembak,SRP Bantah Pernyataan Kapolres Dogiyai Dan TNI

- Penulis

Rabu, 28 Mei 2025 - 11:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARAUTAMA,DOGIYAI – Karena telah menyebarkan berita bohong, Solidaritas Rakyat Papua (SRP) di Dogiyai layangkan pernyataan bantah terhadap Kapolres Dogiyai dan Komandan Korem 173/PVB, menyusul insiden penembakan terhadap lima warga sipil di Kampung Kimupugi, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah dalam forum diskusi terbuka yang digelar pada selasa (27/5/2025),

SRP menilai keterangan resmi yang disampaikan kedua pejabat tersebut sebagai bentuk pembohongan publik dan menuntut pertanggungjawaban serta penegakan rasa kemanusiaan oleh aparat keamanan di Papua.

Pernyataan keras ini disampaikan langsung oleh Benny Goo, Koordinator SRP Dogiyai, dihadapan puluhan warga yang hadir di Aula Koteka Moge Moanemani.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 5 Warga Sipil tertembak,SRP Bantah Pernyataan Kapolres Dogiyai Dan TNI Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami membantah keras pernyataan Kapolres dan Danrem 173. Mereka menyampaikan informasi yang tidak sesuai fakta. Ini bukan hanya soal salah informasi, ini soal nyawa warga sipil yang tertembak tanpa sebab,” tegas Goo.

Lemparan Batu, Tembakan Brutal, dan Warga Sipil Jadi Korban

Insiden ini bermula dari aksi pelemparan batu oleh orang tak dikenal (OTK) ke arah pos polisi di kawasan Pasar Lama, Moanemani. Namun, yang terjadi kemudian, menurut SRP, bukan pengejaran terhadap pelaku, melainkan aksi penembakan membabi buta oleh aparat gabungan ke arah permukiman warga di Kampung Kimupugi.

Akibatnya, lima warga sipil dilaporkan mengalami luka tembak, meski mereka disebut tidak terlibat dalam aksi pelemparan tersebut.
“Kalau pelakunya OTK, mengapa warga sipil yang tidak tahu apa-apa justru yang ditembak? Ini bukan penegakan hukum, ini pelanggaran HAM,” ujar Goo.

BACA JUGA :  Eks Humas Polri Anton Ch Buka Rakernas I Pro Jurnalismedia Siber, Ini Hasilnya

Tuntut Humanisasi Aparat dan Hentikan Operasi Ditengah Permukiman Sipil
SRP dalam pernyataannya mendesak agar aparat keamanan, khususnya TNI dan Polri, membekali personel mereka dengan pendekatan humanis dalam menangani persoalan di lapangan. Goo menyebut bahwa pendekatan represif dan militeristik justru semakin memperkeruh keadaan dan memperdalam luka sosial masyarakat Papua.
“Kami minta mereka berhenti masuk ke lorong-lorong permukiman warga dengan senjata. Ini bukan operasi militer. Ini hanya membuat warga trauma, bahkan mengungsi. Ini bukan perlindungan, tapi penindasan,” katanya.
SRP juga mendesak agar komando tertinggi di TNI dan Polri mengevaluasi perilaku anggotanya di lapangan dan memastikan tindakan semena-mena tidak lagi terjadi.
Pembohongan Publik: Isu Serius, Bukan Sekadar Kesalahan Komunikasi
Dalam diskusi tersebut, SRP menilai pernyataan resmi yang disampaikan Kapolres Dogiyai dan Danrem 173 tidak hanya bias, tapi juga membelokkan fakta. Mereka menegaskan bahwa publik perlu mendapat informasi jujur dan transparan, terutama dalam kasus yang menyangkut kekerasan terhadap warga sipil.

“Kami tidak akan diam. Ini soal hak hidup. Kami akan terus kawal dan jika perlu, kami akan dorong ini ke ranah hukum nasional maupun internasional,”Tutup Goo.

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Berita ini 319 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 

Berita Terbaru