Tangsel, SUARA UTAMA Talkshow Hari Jamu Nasional 2025 yang digelar pada 25 Mei di T-Space Bintaro bukan sekadar acara seremonial. Di balik gelaran ini, tersimpan pencapaian monumental: dua penghargaan Rekor MURI untuk tokoh dan organisasi yang menjadi garda depan pengembangan jamu di Indonesia.
Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, meraih pengakuan sebagai dokter pakar jamu yang paling banyak dikutip media sejak pandemi. Sementara PDPOTJI menjadi organisasi medis pertama yang mendorong jamu sebagai bagian dari layanan kesehatan terintegrasi di Indonesia.
Jamu yang selama ini dianggap warisan tradisional, kini telah diakui dalam UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan PP Kesehatan No. 28 Tahun 2024 sebagai bagian legal dari layanan medis di berbagai fasilitas: klinik, rumah sakit, hingga praktik mandiri.
“Ini buah dari advokasi panjang dan partisipasi publik yang berarti. Kami ingin jamu masuk ke kurikulum kedokteran dan bisa diakses melalui JKN,” tegas dr. Inggrid, yang juga memimpin uji klinik jamu selama pandemi bersama BRIN, Kalbe Farma, dan UGM.
Talkshow juga menghadirkan edukasi soal manfaat jamu untuk kesehatan pencernaan dan otot-sendi, serta ditutup dengan aksi minum jamu massal sebagai simbol hidup sehat alami.
Dengan capaian ini, PDPOTJI membuktikan bahwa jamu bukan hanya tradisi, tapi juga potensi ilmiah yang bisa diintegrasikan dalam pembangunan kesehatan nasional dan ekonomi rakyat.















