Oleh : Mohammad Muhajir *
SUARA UTAMA – Ramadhan bukan sekadar bulan penuh ibadah, tetapi juga madrasah ketakwaan yang membentuk manusia menuju derajat tertinggi di sisi Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan tujuan utama puasa Ramadhan: “la’allakum tattaqun”—agar kalian bertakwa (QS. Al-Baqarah: 183). Namun, lebih dari sekadar kewajiban, Ramadhan adalah momentum untuk menyaksikan keajaiban pertolongan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.
Puasa dan Ketakwaan: Menjalin Hubungan Lebih Dekat dengan Allah
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketakwaan adalah kualitas yang menjadikan seorang Muslim dicintai Allah. Saat berpuasa, seorang hamba tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan perbuatan dari segala hal yang mengurangi nilai ketakwaan. Inilah bentuk penghambaan total kepada Allah yang menjadikan seorang Muslim layak menerima pertolongan-Nya.
Dalam sejarah Islam, banyak peristiwa yang menunjukkan bagaimana ketakwaan yang lahir dari ibadah Ramadhan membawa pertolongan Allah. Perang Badar, yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah, menjadi bukti nyata bahwa ketika hati bertakwa, pertolongan Allah datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
Keajaiban Pertolongan Allah bagi Orang Bertakwa
Allah berjanji dalam Al-Qur’an: “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3). Dalam konteks Ramadhan, pertolongan Allah bisa hadir dalam berbagai bentuk:
1. Kemudahan dalam Ibadah – Ketakwaan yang dibangun melalui puasa menjadikan ibadah terasa lebih ringan dan penuh keberkahan.
2. Hidayah dan Kejelasan Hidup – Hati yang bersih karena menahan diri dari hal-hal yang diharamkan akan lebih mudah menerima petunjuk Allah.
3. Doa yang Dikabulkan – Ramadhan adalah waktu mustajab untuk berdoa, terutama saat berbuka puasa dan di sepertiga malam terakhir.
4. Keberkahan Rezeki – Banyak yang merasakan bagaimana rezeki mereka melimpah tanpa mereka sangka, baik dalam bentuk materi maupun ketenangan hati.
Mengoptimalkan Ramadhan untuk Meraih Pertolongan Allah
Agar Ramadhan benar-benar menjadi jalan menuju ketakwaan dan keajaiban pertolongan Allah, ada beberapa hal yang perlu ditekankan:
✅ Ikhlas dalam Ibadah – Luruskan niat hanya untuk Allah, bukan sekadar rutinitas tahunan.
✅ Perbanyak Istighfar dan Taubat – Hati yang bersih adalah magnet bagi pertolongan Allah.
✅ Sedekah dan Berbagi – Ketakwaan tidak hanya diukur dari ibadah pribadi, tetapi juga kepedulian sosial.
✅ Konsisten dengan Ibadah Malam – Qiyamul lail, terutama di sepuluh malam terakhir, adalah kunci mendapatkan Lailatul Qadar.
✅ Jaga Lisan dan Perbuatan – Puasa bukan hanya menahan lapar, tetapi juga menahan diri dari keburukan yang menghalangi turunnya rahmat Allah.
Penutup
Ramadhan adalah bulan perubahan. Ia hadir bukan sekadar untuk menambah amal ibadah, tetapi untuk mencetak manusia bertakwa yang layak mendapatkan pertolongan Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat. Maka, mari manfaatkan setiap detik Ramadhan ini dengan penuh kesungguhan, agar kita benar-benar mencapai derajat taqwa dan meraih keajaiban pertolongan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Ramadhan, momentum menuju taqwa dan kunci meraih pertolongan Allah!
* Penulis Founder Sekolah Anak Ajaib (Virtual School)
https://bioqu.id/SekolahAnakAjaib
Penulis : Mohammad Muhajir
Editor : Redaksi Suara Utama
Sumber Berita : Berbagai sumber