SUARA UTAMA, Balikpapan – Dalam rangka mengikuti helatan Silaturahim Nasional (Silatnas) Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak. Salah satu dai dari Pontianak Kalimantan Barat datang dengan mengendarai motor bersama keluarganya.
Dapatkan Kabar terbaru dan follow di Google News Berita SUARA UTAMA
Lapor Kak Rubi Founder of Kreasi Rubi sekaligus dai Hidayatullah Bojonegoro Jawa Timur dalam keterangannya, Selasa (28/11/2023).
Dia adalah Ustadz Hayat. Walaupun sama seperti puluhan ribu dai dan daiyah lainnya, namun ada hal yang membedakan darinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BACA : Santriwati Gunung Tembak Bercita-Cita Bangun Pesantren di Dubai
Hayat bersama istri dan ke dua anaknya datang bukan naik mobil, kapal laut apalagi pesawat. Untuk menempuh perjalanan darat yang membutuhkan waktu 4 hari dan melintas 4 Provinsi sekaligus yaitu dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur lokasi SILATNAS Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak Balikpapan.
Dia bersama keluarganya mengendara dengan sepeda motor. Berapa BBM yang dihabiskan untuk melintas jalan ribuan kilometer itu? Dan berapa SPBU yang sudah disinggahinya?. Dia tak sempat mencatatnya, hanya untuk pembelian BBM telah menghabiskan uang berkisar 500 ribu bahkan lebih, begitu penjelasannya. Sehingga untuk kembalinya ke Pontianak juga dibutuhkan uang dengan jumlah tersebut.
Bukan saja terasa melelahkan perjalanan dari Pontianak Kalimantan Barat hingga Balikpapan Kalimantan Timur dengan mengendara motor atau mobil, dengan kapal laut bahkan pesawat sekalipun, perjalanan ini teramat jauh. Untuk jalur udara dari Pontianak ke Balikpapan harus transit dulu ke Jakarta atau Surabaya.
BACA : Kebahagiaan Pak Maksum Melihat Buah Hati Mondok, Rela Menempuh bersama Sepeda Butut
“Masya Allah mau ke satu daratan Kalimantan saja, harus singgah dulu ke pulau Jawa,”
“Alhamdulillah dalam perjalanannya itu, beliau sekeluarga bisa menginap di pesantren-pesantren Hidayatullah yang dilintasinya.Sehingga untuk penginapan tidak menjadikan masalah,” terang Kakak Rubi dalam bincang santai kepadanya sebagaimana diterima dapur redaksi Suara Utama ID.
Masya Allah, lanjut Kakak Rubi, bagaimana gambaran mereka saat mengendara motor ? Dengan 4 penumpang ditambah pakaian-pakaian atau perbekalan dalam perjalanan dan selama mengikuti Silatnas di Gunung Tembak. Silakan pembaca membayangkan sendiri.
Seperti para peserta Silaturahim Nasional Akbar Pesantren Hidayatullah (Silanas) yang lainnya, Ustadz Hayat ini begitu rindu akan kampus Gunung Tembak cikal bakal Hidayatullah seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, kerinduan akan teman-teman seperjuangan seluruh tanah air mendorong untuk datang. Dan yang lebih dari itu, suntikan spirit dari para ustadz dan guru senior baik internal maupun eksternal lembaga sangat diharapkan dari para dai dan daiyah.
Menuju Silatnas Pesantren Hidayatullah, Ustadz Hayat Rela Motoran Tempuh 4 Provinsi Borneo