Suara Utama, Aceh Utara – Guna untuk mencegah jumlah angka stunting di aceh, pihak Puskesmas Dewantara dan PT Pupuk Iskandar Muda melakukan sosialisasi penanganan stunting sejak dini kepada seluruh pelajar SMP Swasta Iskandar Muda yang dilaksanakan pada hari Rabu (27/9/2023) di aula sekolah setempat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tim dan para kader stunting puskesmas, tim TJSL PIM, para dewan guru dan pelajar pria dan wanita yang berjumlah 100-an peserta.
Kepala Puskesmas Dewantara, dr. Weldi menyebutkan bahwa stunting ini disebabkan karena kurangnya nilai gizi pada anak sehingga pertumbuhan tubuh anak tidak sebanding dengan usia normal anak, begitu juga dengan berat badan idealnya tidak sebanding dengan usia anak itu sendiri.
Lebih lanjut dr. weldi menguraikan, kapan awal mulanya stunting pada seorang anak itu terjadi. Ketika seorang anak (wanita) mulai remaja pasti akan memasuki masa puberitas atau yang dikenal dengan masa haid atau menstruasi. Pada saat itu remaja putri pasti mengalami penurunan hemoglobin (HB) dalam darah atau anemia. Jika masalah ini tidak diatasi dengan serius dan berlangsung lama maka, disaat anak remaja putri berumah tangga nanti dan hamil, kemungkinan besar akan berdampak pada pertumbuhan janin, apalagi tidak dibarengi nutrisi dan gizi yang cukup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di saat remaja putri kita ini tidak memahami stunting sejak dini dan bagaimana pola pencegahannya, maka kemungkinan besar disaat sudah berumah tangga nanti, keturunannya nanti akan berdampak pada tumbuh kembang anaknya nanti. Maka sejak dini para remaja putri itu harus tau cara mitigasinya dan rutin mengkonsumsi tablet penambah darah atau Hemoglobin satu kali dalam seminggu”, sebut dr. Weldi.
Mewakili manjemen, Assisten Vice Presiden TJSL PIM, Jufri mengatakan bahwa penanganan stunting itu dilakukan secara kontinyu pada seorang anak yang berdampak stunting. Penanganan yang dilakukan adalah dengan memberi nutrisi yang cukup dan nilai gizi yang tinggi pada anak.
“Harapan saya kepada adik-adik yang hadir dalam sosialisasi ini, nantinya dapat memahami apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya dan apa yang harus adik-adik lakukan sejak dini, sehingga tidak berdampak pada generasi selanjutnya”, harap jufri.
Sri Wahyuni, mewakili para kader stunting Puskesmas Dewantara, dalam paparannya menyampaikan bahwa perlu pemahaman mendalam pencegahan stunting sejak dini bagi generasi muda. Dengan mengetahui dampaknya para generasi muda akan lebih jeli dan peka dalam menjaga kesehatan, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi tinggi. Dengan demikian angka stunting terhadap anak pada generasi berikutnya dapat dikurangi.
Kepala sekolah SMP Swasta Iskandar Muda, Khairul Bariyyah, S.SI yang diwakili oleh Teuku Akbar, S.Pd selaku pembina Osis, menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim TJSL PIM dan tim medis dan para kader Puskesmas Dewantara yang telah melakukan sosialisasi terkait dengan pencegahan stunting bagi peserta didik.
“Kami dari pihak sekolah sangat berterimakasih atas kunjungan dari bapak ibu semua, baik dari tim TJSL PIM, tim medis dan para kader Stunting Puskesmas dewantara, yang telah menyempatkan hadir ke sekolah kami, yang tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada para murid kami terkait dengan pencegahan stunting sejak dini dan memberikan solusinya”, pinta Akbar.
Teuku Rafi Al Antares, selaku Ketua Osis SMP PIM, menyebutkan banyak hal yang didapat dalam sosialisasi ini. Banyak ilmu-ilmu bermamfaat yang di dapat dalam sosialisasi tersebut.
“Semoga kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di sekolah ini, agar supaya para pelajar yang lain juga mengerti akan dampak resikonya”, harap Rafi.
Harapan yang sama juga diutarakan oleh salah satu pelajar putri kelas tiga, Cut Alisa Zahira, ternyata banyak hal yang belum di pahami dengan stunting.
“Ternyata banyak hal yang belum Icut pahami secara detail. Dan bagaimana sih cara penangananya. Alhamdulillah, dengan adanya acara seperti ini dapat menambah wawasan Icut dan kawan-kawan yang lainnya terhadap pencegahan stunting sejak dini”, pintanya.
Selain sosialisasi stunting bagi para pelajar, kegiatan ini juga dibarengi pembagian obat penambah darah (Hemoglobin) untuk para pelajar dan juga pemberian suvenir bagi para pelajar yang aktif dalam sosialisasi tersebut.
Baca : Ketum DPP LDII : Kurban untuk Gerakkan Ekonomi, Sejahterakan Peternak, hingga Cegah Stunting
Baca juga : https://peraturan.bpk.go.id/Details/174964/perpres-no-72-tahun-2021
Baca juga : https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/pemerintah-aceh-komitmen-turunkan-angka-stunting-di-aceh