πŸ›°οΈ Fenomena Dentuman Misterius dan Bola Api di Langit Cirebon Diduga Akibat Masuknya Meteoroid ke Atmosfer Bumi

- Penulis

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Cirebon, 6 Oktober 2025 β€” Kejadian langka kembali menghebohkan warga di wilayah Cirebon dan sekitarnya, setelah munculnya suara dentuman keras disertai cahaya bola api di langit pada Senin malam. Peristiwa itu sempat membuat warga panik karena getaran terasa di sejumlah rumah dan langit memerah sesaat setelah dentuman terdengar.

Pihak BMKG memastikan fenomena ini bukan gempa bumi, karena tidak ada aktivitas seismik yang terdeteksi pada waktu kejadian. Sementara itu, peneliti BRIN menyatakan bahwa pola kejadian ini konsisten dengan fenomena meteoroid β€” benda langit yang memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi, terbakar, dan meledak di udara (airburst), menghasilkan gelombang kejut yang terdengar hingga ke permukaan.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 πŸ›°οΈ Fenomena Dentuman Misterius dan Bola Api di Langit Cirebon Diduga Akibat Masuknya Meteoroid ke Atmosfer Bumi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

> β€œCiri-ciri yang dilaporkan warga β€” adanya cahaya terang seperti bola api diikuti dentuman kuat β€” sangat identik dengan peristiwa masuknya benda langit ke atmosfer. Analisis lebih lanjut sedang dilakukan melalui data infrasound, citra satelit, dan rekaman video warga,” ujar salah satu peneliti BRIN bidang keantariksaan, dikutip dari keterangan resminya.

 

BMKG menambahkan, meski getaran terekam di sejumlah stasiun seismik, tidak ada pola gempa tektonik yang mengindikasikan sumber dari dalam bumi. Kondisi cuaca saat itu juga normal, tanpa badai petir besar yang bisa menimbulkan ledakan atmosferik.

Beberapa video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan lintasan bola api dari arah barat ke timur, sebelum terdengar suara dentuman keras beberapa detik kemudian. Tim investigasi gabungan dari BMKG, BRIN, dan aparat daerah kini tengah melakukan penelusuran lokasi dugaan jatuhnya fragmen benda langit, untuk memastikan penyebab pastinya.

BACA JUGA :  Masyarakat Nahdlatul Ulama Tungkal Ulu Ramaikan KARNAVAL Memperingati HUT RI Ke-79

πŸ” Analisis Awal Fenomena

Para ahli memperkirakan bahwa meteoroid berukuran antara puluhan hingga ratusan kilogram yang memasuki atmosfer dengan kecepatan 15–20 km/detik dapat menghasilkan energi ledakan kecil setara beberapa ton TNT, cukup untuk menimbulkan cahaya terang dan dentuman kuat tanpa menyebabkan kerusakan besar di permukaan bumi.

Fenomena seperti ini, meski jarang terjadi, pernah tercatat di sejumlah wilayah Indonesia β€” termasuk peristiwa β€œbola api Lampung 2020” dan β€œdentuman Buleleng 2021” β€” yang kemudian dipastikan sebagai meteor memasuki atmosfer.

🧭 Langkah Penyelidikan Lanjutan

1. Analisis video dan CCTV warga untuk triangulasi lintasan cahaya.

2. Pemantauan infrasound dan data seismik untuk mengukur kekuatan gelombang kejut.

3. Pencarian fragmen meteorit di titik dugaan jatuhnya bola api.

4. Koordinasi dengan lembaga keantariksaan internasional guna memastikan tidak ada re-entry satelit buatan pada waktu yang sama.

 

πŸ“£ Imbauan untuk Warga

Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tidak berspekulasi berlebihan. Apabila menemukan batu atau logam aneh yang hangus di area terbuka, diminta segera melaporkan kepada pihak berwenang atau instansi terdekat agar dapat diperiksa secara ilmiah.

 

Penulis : Ziqro Fernando

Editor : Ziqro fernando

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta ArgapuraΒ 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang ImanΒ 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta ArgapuraΒ 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang ImanΒ 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur BerlangsungΒ 

Berita Terbaru