Oleh : Aswadi Sy, Petambak Udang.
SUARA UTAMA, Angin kencang dan ombak besar menjadi momok menakutkan bagi para petambak udang Dipasena, Kampung Bumi Sentosa, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung, hal tersebut menyebabkan abrasi pantai dan meluluh lantakkan hutan mangrove di sana. Namun, kini berkat upaya gigih masyarakat setempat angin dan ombak serasa sehabat.
Mengatasi Abrasi dengan Mangrove
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aswadi, 51 tahun, bersama kelompok Masyarakat Sadar Mangrove “Pelangi Sentosa”, memulai misi mulia pada tahun 2014. Mereka menghadapi ancaman abrasi yang terus menggerus tanah mereka. “Kalau bukan kita, siapa lagi?” ujar Aswadi, membangkitkan semangat komunitas untuk menyelamatkan pantai mereka.
Dibantu beberapa petambak lainnya, seperti Bambang Fauzi, mereka menanam mangrove di area yang lebih keras dan memungkinkan terlindung dari badai dan ombak. Usaha mereka pun mulai membuahkan hasil. Sedimentasi lumpur yang dibawa ombak membentuk daratan baru, di mana tunas-tunas mangrove mulai tumbuh.
Perjuangan Melawan Kendala
Tentu saja, kegiatan ini tidak bebas dari kendala. Tantangan seperti medan berat, ombak, angin kencang, dan tekanan ekonomi keluarga kadang membuat semangat Aswadi dan kawan-kawan surut. Pada tahun 2020, kehilangan rekan setia Bambang Fauzi yang pindah ke kampung halaman, sempat membuat Aswadi merasa kehilangan kekuatan. Namun, ia bangkit dan terus mengajak rekan-rekannya untuk melanjutkan upaya penanaman mangrove.

Dukungan dan Kolaborasi
Gerakan menanam mangrove di Bumi Dipasena awalnya diinisiasi oleh organisasi petambak Dipasena, P3UW Lampung, sejak tahun 2011. Mereka menggandeng beberapa LSM seperti WALHI, Kiara, dan perguruan tinggi di Lampung untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove di Kampung Bumi Sentosa dan Kampung Bumi Dipasena Utama.
Pada akhir 2023, Yayasan Gajah Sumatra (Yagasu).bergabung dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, memberdayakan warga lokal termasuk kelompok sadar mangrove Pelangi Sentosa. Yagasu memberikan pendampingan, lokakarya, kampanye pentingnya mangrove, dan dukungan pendanaan untuk penyemaian, penanaman, serta perawatan mangrove sepanjang pantai pertambakan Dipasena.
Hasil yang Mulai Terlihat
Kini, mangrove di pantai timur Lampung mulai tumbuh dengan baik. Akar-akarnya yang kuat menahan tanah dari gerusan air laut, melindungi tambak dan rumah penduduk. Selain melawan abrasi, mangrove juga membawa kehidupan baru ke pantai, menjadi rumah bagi berbagai spesies satwa. Tanaman nipah dan api-api juga mulai tumbuh di sepanjang pantai, sementara air laut mulai menjauh, memberikan ruang bagi tanah yang kembali timbul dan menghijau.
Para petambak Dipasena mulai melihat masa depan lebih optimis. Upaya kolektif mereka tidak hanya menyelamatkan pantai, tetapi juga menciptakan warisan kehidupan berharga bagi generasi mendatang.

Penulis : Aswadi Sy
Editor : Nafian Faiz