Tradisi Hari Raya Enam Di Kampar – Riau, Warisan Kebersamaan Dalam Religius

- Writer

Jumat, 19 April 2024 - 03:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Screenshot 20240417 130040 Gallery Tradisi Hari Raya Enam Di Kampar - Riau, Warisan Kebersamaan Dalam Religius Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Drs. Yusri,Dt. Bandaro Mudo merayakan Raya Enam bersama masyarakat.

SUARA UTAMA, Bangkinang – Perayaan Hari Raya Enam merupakan tradisi sebagian masyarakat di Kabupaten Kampar yang masih eksis sampai saat ini terutama di Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Bangkinang Kota, Kecamatan Salo dan disebahagian Kecamatan Kampar Utara, Rabu (17/04/2024)

Taradisi perayaan hari Raya Enam dilaksanakan setelah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, perayaan hari Raya Enam diawali dengan sholat subuh berjamaah terus melanjutkan berziarah ke makam keluarga setelah itu bersilatuhrahmi dengan sanak saudara.

Essensi dalam perayaan hari Raya Enam selain ajang silahturahim dengan sanak keluarga juga memperingati orang tua atau keluarga yang telah wafat dengan rasa penghormatan dan kecintaan oleh keluarga yang masih hidup, meski mereka telah berpulang tetapi kebaikan, keakrabatan dan mungkin juga amal sholeh mereka tetap terasa dalam kehidupan sehari-hari, maka disaat perayaan hari Raya Enam terbadikan kenangan indah bersama mereka dalam doa.

Nilai utama di perayaan hari Raya Enam ada pesan religius tersirat mendalam yang mana setiap insan bernyawa pasti akan kembali kepada sang Maha Pencipta Allah.SWT dengan melakukan ziarah kubur di perayaan hari Raya Enam diharapkan akan lebih menebalkan rasa keimanan di diri masing – masing individu.

Momen perayaan hari Raya Enam yang masih melekat di sebagian masyarakat Kabupaten Kampar adalah sebuah warisan budaya yang sarat akan filosofi kehidupan, baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat maupun dalam kehidupan beragama, maka itu perayaan hari Raya Enam ini mesti dijaga dengan baik serta penuh kekompakan dan keluhuran sebagai aset postif disertai penuh nilai – nilai keimanan agama untuk generasi Kabupaten Kampar mendatang.

Penulis : Joell

Berita Terkait

Mengenang Tokoh Masyarakat Cikeas Udik, Oyot Eron
Selamat Hari Ibu 2024: Menghargai Peran Ibu sebagai Pelita Kehidupan
Maksimalkan Pelayanan, Direktur UT Palembang Resmikan Gedung SALUT
Inkubasi Bisnis Wiji Unggul 2024 Ditutup dengan Sukses: UMKM Tangguh dan Adaptif
Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble
Dampak kenaikan UMK 2025 dan Ancaman PHK
Kontroversi Pengalihan Sentra UMKM ke Dekranasda: Respons DPRD Tanggamus Dinanti
Subdit PAI pada PTU Kementerian Agama RI bersama Persatuan Dosen Agama Nahdlatul Ulama Nusantara Menggelar Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen PAI pada PTU 2024
Berita ini 209 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:27 WIB

Mengenang Tokoh Masyarakat Cikeas Udik, Oyot Eron

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:35 WIB

Selamat Hari Ibu 2024: Menghargai Peran Ibu sebagai Pelita Kehidupan

Sabtu, 21 Desember 2024 - 20:29 WIB

Maksimalkan Pelayanan, Direktur UT Palembang Resmikan Gedung SALUT

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:01 WIB

Inkubasi Bisnis Wiji Unggul 2024 Ditutup dengan Sukses: UMKM Tangguh dan Adaptif

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:23 WIB

Miris, Masyarakat Kecewa Bayar Air PDAM Terdouble

Senin, 9 Desember 2024 - 16:25 WIB

Dampak kenaikan UMK 2025 dan Ancaman PHK

Rabu, 4 Desember 2024 - 16:31 WIB

Kontroversi Pengalihan Sentra UMKM ke Dekranasda: Respons DPRD Tanggamus Dinanti

Rabu, 4 Desember 2024 - 15:42 WIB

Subdit PAI pada PTU Kementerian Agama RI bersama Persatuan Dosen Agama Nahdlatul Ulama Nusantara Menggelar Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen PAI pada PTU 2024

Berita Terbaru

Oyot Eron tokoh masyarakat desa Cikeas Udik gunung putri Bogor

Feature

Mengenang Tokoh Masyarakat Cikeas Udik, Oyot Eron

Rabu, 8 Jan 2025 - 11:27 WIB