Sukses Yaaa…!!! Ingat, Baca Doa dan Jujur, Jangan Ngepek..Jangan Nyontek dan Jangan Kerjasama

- Writer

Jumat, 6 Desember 2024 - 11:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana siswa dan siswi kelas XI B SMA Islam Terpadu Bina Ilmi Palembang saat mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semester hari kelima pada Jumat 6 Desember 2024 (Photo : Suara Utama / Zahruddin Hodsay)

Suasana siswa dan siswi kelas XI B SMA Islam Terpadu Bina Ilmi Palembang saat mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semester hari kelima pada Jumat 6 Desember 2024 (Photo : Suara Utama / Zahruddin Hodsay)

SUARA UTAMA, Palembang – Iya, kata-kata itulah yang sering saya ucapkan kepada anak saat turun dari motor atau mobil sambil salaman dan cium tangan. Kata-kata itu saya ucapkan biasanya kalau anak saya sedang ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Seperti pagi tadi, adalah hari kelima dimana anak saya Naila Aqilah Azzahra (siswa kelas XI SMAIT Bina Ilmi Palembang) mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semester yang biasanya kita kenal UAS. Saya yakin, bapak dan ibu pembaca media online nasional Suara Utama ini melakukan hal serupa kepada putra dan putrinya.

So, seberapa penting kalimat itu perlu kita orang tua ucapkan. Menurut saya, sangat penting. Selain memberikan support agar ia siap menghadapi ujian atau evaluasi, ucapan ini sebagai pengingat terus bagi anak agar membaca doa sebelum ujian dan bersikap jujur selama ujian. Karena walau bagaimanapun, ketika anak dalam masa ujian besar kemungkinan ada rasa stress, was-was atau ngantuk. Menanamkan sikap jujur dengan cara mengingatkannya agar jangan ngepek, jangan nyontek dan jangan kerjasama dengan teman. Karena rasanya kita orang tua tak perlu berbangga dengan prestasi anak-anak kita, jika ternyata selama ini mereka mencapainya dengan cara-cara yang tidak baik dan tidak fair.

Ucapan-ucapan tersebut di atas perlu dilakukan sejak dini, sejak Sekolah Dasar (SD). Karena berlaku adanya ujian dimulai di tingkat SD. Sehingga sejak dini tertanam dalam diri mereka bahwa ketika sebelum ujian mesti membaca doa sehingga memberikan energi positif ketenangan diri saat menjalaninya Pun dengan kejujuran, anak-anak kita dilatih untuk mencapai sesuatu dengan cara jujur. Harapannya, kelak ketika mereka besar dan dewasa dan memasuki dunia usaha dan dunia kerja, bahkan berkiprah lebih luas di tengah masyarakat, mereka sudah terlatih dan teruji untuk bersikap jujur.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Sukses Yaaa…!!! Ingat, Baca Doa dan Jujur, Jangan Ngepek..Jangan Nyontek dan Jangan Kerjasama Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdoa adalah bagian dari ikhtiar kita pada Allah SWT agar diberi ketenangan dan kemudahan dalam menjalani sesuatu, termasuk menjalani suatu ujian atau evaluasi di sekolah atau di kampus. Berdoa juga harapannya akan memberikan rambu dan pagar pada anak bahwa apa yang dilakukannya selalu dalam pengawasan Sang Pencipta. Guru atau dosen mungkin tidak akan mampu melihat seluruh gerak-gerik siswa atau mahasiswa saat ujian berlangsung, namun anak-anak kita perlu kita ingatkan bahwa kita selalu dalam pengawasan Allah SWT.

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia berkuasa atas ʻArasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya serta apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Hadiid : 4).

BACA JUGA :  Dua Puisi Tentang Mama Papua, Gustaviana Mote

Bisa jadi orang-orang yang tersandung masalah karena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena memang sejak dini tidak jujur. Tidak menutup kemungkinan kebiasaan saat ujian saat sekolah dan/atau kuliah dengan ngepek, nyontek dan kerjasama dengan teman telah memberikan kontribusi dalam membentuk seseorang mempunyai karakter tidak terpuji sehingga terjerat berbagai kasus moral atau prilaku tidak baik lainnya.

Kebiasaan siswa atau mahasiswa nyepek, nyontek dan kerjasama dengan teman sebenarnya juga terdapat peran guru atau dosen. Karena tidak sedikit guru atau dosen yang tidak ambil pusing dan tidak pedulu dengan anak didiknya tentang bagaimana cara mereka mendapatkan nilai, yang penting nilai anak didiknya bagus. Bahkan ada juga pendidik yang khawatir jika nilai anak didiknya kecil, sehingga diberi ruang agar anak dapat mengerjakan soal dengan mudah dan benar.

Anak didik dibiarkan saja ketika membuka buku, anak didik dibiarkan saja ketika buka hp, anak didik dibiarkan saja ketika ngepek, anak didik dibiarkan saja ketika nyontek jawaban teman dan anak didik dibiarkan saja ketika kerjasama dengan temannya. Pembiaran-pembiaran seperti ini akan mmberikan ruang dan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang disebutkan di atas.

Kerjasama antara orang tua dan guru/dosen tentu sangat diperlukan. Tentu akan sinergis dan saling mendukung jika apa yang dilakukan orang tua mengingatkan anaknya untuk berdoa, jujur, tidak ngepek, tidak nyontek dan tidak kerjasama dilakukan juga oleh guru/dosen di kelas. Demikian juga sebaliknya. Akan sulit terbentuk karakter jujur anak jika hanya orang tua yang melakukan hal itu, sedangkan guru/dosen abai. Atau juga sebaliknya, hanya guru/dosen yang sibuk mendidik karakter anak didik menjadi baik, namun orang tua abai dan tak peduli.

Kesimpulannya, untuk mendidik dan mencetak karakter anak jujur melalui moment kegiatan Asesmen Sumatif Akhir Semester di sekolah atau Ujian Akhir Semester di perguruan tinggi adalah tugas dan tanggungjawab bersama, antara orang tua dan pendidik (guru dan dosen). Semoga ikhtiar kita melahirkan generasi-generasi jujur yang soleh dan sholehah menjadi investasi amal dalam dunia pendidikan hingga hari akhir kelak. Aamiinn.

Penulis : Zahruddin Hodsay

Editor : Zahruddin Hodsay

Sumber Berita : Al-Quran, Buku, Artikel dan Pandangan Pribadi

Berita Terkait

Honorer Sat Pol PP, Damkar,dan Dishub Kota Sungai penuh,Datangi Gedung DPRD
Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Habis Energi Karena Simpati
Scale Up PHR dan Peluncuran Program TIHWA di Gresik
Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?
Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan
Pembubaran Panitia Natal dan Pembentukan Panitia HUT PI di Waniok
Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 13:44 WIB

Honorer Sat Pol PP, Damkar,dan Dishub Kota Sungai penuh,Datangi Gedung DPRD

Senin, 13 Januari 2025 - 09:54 WIB

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Senin, 13 Januari 2025 - 05:45 WIB

Habis Energi Karena Simpati

Minggu, 12 Januari 2025 - 16:26 WIB

Scale Up PHR dan Peluncuran Program TIHWA di Gresik

Minggu, 12 Januari 2025 - 10:59 WIB

Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?

Jumat, 10 Januari 2025 - 23:08 WIB

Pembubaran Panitia Natal dan Pembentukan Panitia HUT PI di Waniok

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:05 WIB

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Berita Terbaru

Ilustrasi: Habis Energi Karena Simpati (Nafian Faiz)

Artikel

Habis Energi Karena Simpati

Senin, 13 Jan 2025 - 05:45 WIB

Berita Utama

Scale Up PHR dan Peluncuran Program TIHWA di Gresik

Minggu, 12 Jan 2025 - 16:26 WIB

Ilustrasi : Gambaran masyarakat marjinal. Sumber : Freepik

Artikel

Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?

Minggu, 12 Jan 2025 - 10:59 WIB