Oleh: Harry Yulianto
Akademisi STIE YPUP Makassar
SUARA UTAMA, Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 diperkirakan masih melemah sebagai akibat tantangan perekonomian global. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 masih lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan tahun 2022, yaitu sebesar 3,1% hingga 2,1%. Pada tahun 2024 diperkirakan mulai membaik hingga mencapai pertumbuhan sebesar 2,4% dan pada tahun 2025 kembali pada posisi 3%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, IMF memberikan sinyalemen bahwa sepertiga dari ekonomi global akan mengalami resesi pada tahun 2023 (pertumbuhan ekonomi global akan turun menjadi 3,0% dari 3,4% pada tahun 2022). IMF mengingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang “lebih sulit” dibandingkan tahun 2022, ketika perekonomian Amerika, Uni Eropa, dan Tiongkok mengalami perlambatan dan masih terdapat potensi risiko meningkatnya ketegangan akibat intensitas konflik pada berbagai konteks, seperti: konflik militer, politik, sosial, ekonomi, dan lainnya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi global terus melambat, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tetap kuat di tengah perlambatan dan eskalasi risiko resesi global. Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dari 5,1% (yoy) menjadi 4,8% (yoy). IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% (yoy) pada tahun 2023. Dan, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan tetap berada pada kisaran 4,5% hingga 5,3%.
Pertumbuhan ekonomi ASEAN menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah perlambatan ekonomi global. ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ASEAN pada tahun 2023 sebesar 5,4% (yoy). Namun, Indonesia dan ASEAN perlu mewaspadai dinamika geopolitik global saat ini yang dapat menyebabkan kenaikan harga.
Beberapa determinan yang diindikasikan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi ASEAN pada tahun 2023, seperti: dinamika geopolitik global yang tidak stabil (konflik Rusia dan Ukraina), dampak pandemi Covid pada aktivitas ekonomi yang memicu beban ekonomi secara global, persaingan kekuatan negara-negara besar yang berdampak negatif terhadap solidaritas dan sentralitas ASEAN di bidang perekonomian, perbedaan tingkat pembangunan dan kepentingan nasional yang dapat mempengaruhi kesepakatan ASEAN dalam hal perdagangan dan investasi, performa pertumbuhan ekonomi global yang masih rendah pada tahun 2022 dan proyeksinya pada 2024, kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral pada masing-masing negara ASEAN, kondisi ekonomi global dan regional yang mempengaruhi permintaan dan pasokan barang dan jasa di ASEAN, serta kondisi politik dan permasalahan sosial di masing-masing negara ASEAN yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian maupun investasi.
Sentralitas ASEAN
Peran sentral ASEAN dalam konteks geoekonomi global mengacu pada posisi ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang diperhitungkan pada tingkatan global. ASEAN memiliki potensi besar sebagai pasar yang besar, berkembang pesat, dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Selain itu, ASEAN juga menempati posisi strategis yang penting di kawasan Asia Tenggara dan merupakan pusat gravitasi (episentrum) pada kawasan tersebut. Di tingkat geoekonomi global, berbagai determinan seperti geografis, ekonomi, maupun politik akan saling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi maupun perdagangan antar negara.
ASEAN telah menjadi episentrum baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global pada beberapa tahun terakhir, yang diindikasikan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global.
ASEAN memainkan peran esensial dalam mendorong perdagangan bebas dan investasi di kawasan Asia Tenggara yang dampaknya dapat menjaga stabilitas perekonomian global. Beberapa perusahaan internasional banyak yang telah menanamkan modal di ASEAN, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Berkaitan dengan rantai pasokan global, sejumlah perusahaan internasional telah memilih ASEAN sebagai basis produksinya, sehingga mendorong perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi global.
Beberapa tahun terakhir, ASEAN telah menandatangani sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara di luar kawasan, yang dapat meningkatkan perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi global. Juga, ASEAN berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi hijau dengan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan, sehingga dapat membantu mengatasi tantangan pembangunan ekonomi hijau di masa depan.
Tantangan kedepan
ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang diperhitungkan di level global, menghadapi sejumlah tantangan yang terkait dengan dinamika perubahan konstelasi geopolitik dan geoekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja pemulihan ekonomi.
Selain itu, ASEAN menghadapi persaingan kekuatan negara besar yang dapat mempengaruhi soliditas maupun sentralitas ASEAN di bidang ekonomi. Perbedaan tingkat pembangunan dan kepentingan nasional juga dapat mempengaruhi kesepakatan ASEAN dalam hal perdagangan maupun investasi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ASEAN perlu terus memperkuat kerja sama dan kolaborasi antar negara anggota, serta memperkuat kebijakan ekonomi maupun fiskal dalam menjaga pertumbuhan ekonomi ASEAN di masa mendatang. ASEAN perlu memperkuat sentralitasnya sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh, serta meningkatkan perannya pada level global, sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia. ASEAN juga perlu meningkatkan stabilitas kawasan ASEAN secara mandiri tanpa intervensi dari pihak manapun.
Relevansi konstelasi geoekonomi dunia
ASEAN sebagai organisasi regional yang dipandang sangat kompetitif dan diperhitungkan secara global, karena adanya dinamika pergeseran geopolitik dan geoekonomi.
Secara geopolitik, ASEAN berperan sebagai organisasi regional yang dapat menentukan stabilitas kawasan secara mandiri. Negara-negara ASEAN mampu bertahan di tengah multikrisis serta tantangan geopolitik maupun geoekonomi. ASEAN memiliki sentralitas sebagai episentrum geopolitik, tidak hanya di Asia, namun juga di dunia internasional.
ASEAN memiliki prospek ekonomi yang bertumbuh, meskipun masih dihadapkan dengan tantangan geoekonomi global. Sentralitas ASEAN menjadi penting di tengah dinamika perubahan konstelasi geopolitik maupun geoekonomi. Dengan demikian, ASEAN memiliki peran yang esensial pada tataran geoekonomi dunia, namun perlu terus memperkuat sentralitasnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang inklusif dan berkelanjutan.